Sikap Dalam Kehidupan
Hidup kita itu sangat dipengaruhi oleh apa yang kita tahu, karena apa yang kita tahu akan menentukan keputusan yang kita buat. Sama seperti kita dipengaruhi oleh apa yang kita tahu, kita juga dipengaruhi oleh perasaan kita.
Jika filosofi sangat berhubungan dengan sisi logika dari kehidupan (informasi dan kebiasan berpikir,) maka fokus utama dari sikap adalah masalah-masalah emosional yang mempengaruhi keberadaan kita.
Apa yang kita tahu menentukan filosofi kita. Bagaimana kita merasa mengenai apa yang kita tahu, ditentukan oleh sikap kita.
Emosi alami kita adalah yang mengatur sebagian besar dari tindakan kita sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun bisnis. Sedangkan aspek emosional dari pengalaman kita, mengatur tingkah laku kita.
Bagaimana perasaan kita terhadap berbagai kejadian dalam hidup itu, adalah sebuah kekuatan ampuh yang entah akan menginspirasi kita untuk segera mengambil tindakan, atau malah melumpuhkan kita.
Sama seperti pemikiran, emosi juga punya kemampuan untuk mendorong kita kearah masa depan yang cerah, atau masa depan yang penuh dengan bencana.
Perasaan yang kita simpan di dalam diri kita mengenai orang-orang, pekerjaan kita, rumah tangga kita, keuangan kita, dan dunia sekitar kita, secara kolektif akan membentuk sikap kita.
Dengan sikap yang benar, manusia bisa memindahkan gunung. Tapi dengan sikap yang salah, mereka bisa dihancukan oleh butiran pasir yang terkecil sekalipun.
Memiliki sikap yang benar itu adalah prasyarat yang sangat penting bagi kesuksesan dan kebahagiaan. Sikap yang benar adalah salah satu fundamental dari kehidupan yang membahagiakan.
Itulah mengapa kita harus terus mengamati perasaan kita mengenai peran kita di dunia, dan mengenai kemungkinan kita untuk meraih iimpian.
Perasaan yang kita miliki mempunyai dampak terhadap sikap yang kita terapkan, dan sikap yang kita terapkan itulah yang pada akhirnya akan menentukan kualitas dari kehidupan kita.
Sikap adalah faktor utama yang menentukan bagaimana kehidupan kita nantinya. Dan karena semua dalam hidup itu saling mempengaruhi, kita harus jeli dalam mengamati semua hal dan semua orang yang mungkin telah memberikan efek negatif, pada sikap kita saat ini.
Masa Lalu
Punya sikap yang sehat dan matang mengenai masa lalu bisa memberikan perbedaan yang besar dalam kehidupan siapapun. Salah satu cara terbaik untuk memandang masa lalu adalah dengan melihatnya seperti sebuah sekolah, bukan sebuah senjata.
Kita tidak boleh menghukum diri sampai mati karena kesalahan, kegagalan, kerugian, dan kekeliruan di masa lalu. Semua kejadian dimasa lalu, yang baik maupun yang buruk, itu semua adalah bagian dari pengalaman hidup.
Bagi sebagian orang, masa lalunya mungkin telah menjadi seorang guru yang sangat bengis. Tapi kita harus ingat untuk membiarkan masa lalu mendidik kita, dan memberikan nilai dari pengalamannya ke dalam kehidupan kita.
Adalah hal yang mudah untuk membiarkan masa lalu membuat kita bingung. Tapi untungnya, adalah hal yang mudah juga untuk mengijinkan masa lalu mengajari dan meningkatkan nilai diri kita.
Bagian keajaiban dari masa depan kita itu terletak pada masa lalu. Pelajaran, kesalahan, dan kesuksesan masa lalu. Pengalaman kolektif dari semua yang telah terjadi pada diri kita itu entah akan kita jadikan pelayan, atau malah menguasai kita.
Itulah mengapa sangat penting untuk mengumpulkan pengalaman yang cukup dari masa lalu, dan menginvestasikannya pada masa depan.
Jika kita bisa memantapkan jenis pendekatan yang cerdas seperti terhadap masa lalu, maka dalam 12 bulan mendatang, hidup kita akan berubah secara drastis.
Dalam 12 bulan mendatang, masing-masing kita akan berada pada suatu posisi. Dan pertanyaan adalah, dimana?
Mengembangkan sebuah filosofi yang baru mengenai masa lalu itu adalah kunci untuk mengubah sikap kita saat ini.
Sampai akhirnya kita telah menerima fakta bahwa tidak ada lagi yang bisa kita lakukan untuk mengubah masa lalu, maka rasa penyesalan, marah, dan benci, akan terus menghalangi kita untuk merencanakan masa depan yang lebih baik.
Seberapa efektif kita memanfaatkan masa kini, akan sangat ditentukan oleh sikap kita mengenai masa lalu. Tapi, jika filosofi kita belum berkembang, kita akan tidak bisa mengubah sikap kita.
Dan jika kita tidak bisa memperbaiki sikap kita, berarti masa depan akan dipenuhi dengan rasa penyesalan, marah, dan benci yang sama, seperti yang telah mencekik kerongkongan kita saat ini.
Kita tidak akan pernah bisa bergerak maju untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah, jika kita belum menutup pintu terhadap masa lalu yang penuh dengan kegelapan.
Masa Kini
Masa kini adalah dimana masa depan kita yang lebih baik dimulai. Masa lalu telah banyak memberikan kita ingatan dan pengalaman, dan masa kini memberikan kita peluang untuk dimanfaatkan secara bijak.
Masa kini memberikan kita peluang untuk menciptakan sebuah masa depan yang menyenangkan. Namun masa depan yang menjanjikan itu menuntut kita untuk membayar sebuah harga di masa kini. Peluang dari saat ini, harus di raih, sebab jika tidak, imbalan dari masa depan akan tertunda.
Taget dan ambisi kita di masa lalu telah memberikan imbalannya di masa kini. Jika imbalan yang kita terima saat ini kecil, berarti usaha kita di masa lalu juga kecil. Dan jika usaha saat ini kecil, maka imbalan masa depan juga akan kecil.
Hari ini, kita semua mendapat jatah 1.440 menit; 86.400 detik. Baik orang kaya maupun orang miskin, sama-sama mendapat peluang 24 jam. Waktu tidak memihak. Hari ini hanya mengatakan, "Inilah aku. Apa yang akan kau lakukan pada ku?"
Seberapa baik kita memanfaatkan setiap hari itu sangat ditentukan oleh sikap. Dengan sikap yang benar, kita bisa menyongsong hari dan memulai awal yang baru.
Hari ini tidak peduli dengan kegagalan kemarin atau penyesalan esok. Dia hanya menawarkan hadiah yang sama persis (24 jam lagi) dan berharap kita akan mau memanfaatkannya dengan bijak.
Peluang terbesar yang diberikan hari ini yaitu peluang untuk memulai sebuah proses perubahan. Hari ini (saat ini) adalah momen saat kita bisa melantik suara baru kita untuk menjadi sebuah kekuatan.
Itu bisa menjadi sebuah "perubahan pikiran" yang baru, sebuah sikap baru mengenai siapa diri kita, apa yang kita lakukan, dan apa yang kita inginkan, serta kemana kita akan menuju. Hari ini juga bisa menjadi sama persis seperti kemarin, dan kemarin lusa, dan kemarinnya lagi... Itu semua hanyalah masalah sikap.
Masa Depan
Sikap kita mengenai masa depan juga sangat penting. Dalam karya klasik mereka, Lessons of History, Will dan Ariel Durant menulis:
"Untuk menahan apa ini, kita harus mengingat apa itu, dan memimpikan hal-hal saat mereka akan terjadi suatu hari nanti."
Sikap kita mengenai masa depan tergantung dari kemampuan kita untuk melihat masa depan. Masing-masing kita punya kemampuan bawaan untuk memimpikan, merencanakan, dan mengalami masa depan melalui sebuah kekuatan mata batin yang imajinatif.
Apapun yang bisa kita bayangkan melalui pikiran, akan mampu kita ciptakan. Sama seperti tubuh yang secara insting tahu cara menyembuhkan dirinya, secara insting pikiran juga tahu cara meraih kekayaan.