Semua Hal itu Harus Lebih Dulu di Selesaikan Sebelum di Mulai

Semua yang ada di dunia sekitar kita sudah diselesaikan di dalam pikiran si pembuat, sebelum itu bisa mulai dibuat. Rumah tempat kita tinggal, mobil yang kita kendarai, pakaian, perabotan, semua ini dimulai dengan sebuah ide.

Masing-masing ide tersebut kemudian dipelajari, diperbaiki, dan disempurnakan, entah secara mental, atau diatas kertas, sebelum paku pertama bisa mulai di tancapkan atau kain pertama dipotong.

Lama sebelum ide tersebut diubah menjadi realitas fisik, pikiran sudah lebih dulu membayangkan produk akhir. Manusia merancang masa depannya sendiri melalui proses yang sama.

Kita memulainya dengan sebuah ide mengenai bagaimana masa depan kita nantinya. Seiring waktu, kita memperbaiki dan menyempurnakan visi tersebut. Tidak lama kemudian, semua pemikiran, keputusan, dan aktivitas kita bersatu padu untuk mewujudkan apa yang telah kita simpulkan mengenai masa depan.

Itulah mengapa memiliki sikap yang benar mengenai masa lalu dan kondisi masa kini itu sangat penting. Saat kita punya sikap yang sehat mengenai masa lalu, dan perasaan yang konstruktif mengenai diri sendiri serta peluang masa kini, secara tidak sadar kita memandu diri sendiri ke arah pencapaian mimpi-mimpi kita.

Tapi jika kita dipenuhi dengan penyesalan mengenai masa lalu, dan kerisauan mengenai masa kini, maka secara tidak sadar kita menuntun diri sendiri ke arah masa depan yang sangat mirip dengan masa lalu, yang baru saja kita tinggalkan.

Berbagai pemikiran dan perasaan yang kita ijinkan pada diri sendiri untuk dimiliki itu sangat penting, karena berkontribsi terhadap masa depan. Apa yang ada di masa depan itu hanyalah cerminan dari filosofi dan sikap kita saat ini mengenai kehidupan.

Merencanakan Masa Depan yang Lebih Baik

Ada perasaan sangat spesial yang mengambil tempat saat kita merencanakan masa depan dan menetapkan target, dengan suatu tujuan yang spesifik di dalam pikiran.

Saat bisa melihat masa depan dengan jelas di dalam pikiran, kita akan mengalami peningkatan rasa gembira, dalam mempersiapkan hari dimana semua mimpi-mimpi kita jadi kenyataan.

Semakin jelas kita melihat visi masa depan, semakin mampu kita untuk meminjam inspirasinya. Inspirasi pinjaman ini kemudian akan mencari jalan, untuk masuk ke dalam percakapan, tingkat energi, hubungan, dan sikap kita.

Semakin bergairah kita dengan impian masa depan, semakin mudah bagi kita untuk mulai menerapkan berbagai disiplin yang diperlukan, dan melakukan perbaikan pada filosofi kita.

Dengan kata lain, impian menginsprasi kita untuk berpikir, bertindak, merasa, dan menjadi jenis orang seperti yang seharusnya, agar bisa merealisasikan impian itu.

Jika kita cukup cerdas untuk menginvestasikan pengalaman masa lalu, dan cukup bijak untuk "meminjam" kegembiraan dan inspirasi dari masa depan dengan cara melihatnya melalui pikiran, maka pengalaman masa lalu dan kegembiraan masa depan, akan menjadi pelayan kita dimasa kini.

Produk akhir yang kita bayangkan itu akan memandu kita dalam usaha saat ini, hingga membuat pencapaian masa depan yang lebih baik itu, menjadi sebuah kesimpulan yang pasti. Kita menjadi ditarik oleh masa depan dan dipandu oleh masa lalu karena kita telah memilih untuk melakukan aksi dimasa kini.

Kemampuan unik yang kita miliki untuk menginvestasikan pengalaman masa lalu dan meminjam inspirasi masa depan itu, adalah sebuah kekuatan yang luar biasa. Dan berita baiknya adalah, siapapun bisa melakukannya!

Kita semua punya kemampuan untuk merencanakan masa depan, sehingga saat hari yang baru tiba, itu akan menjadi lebih istimewa dibanding biasanya, sebab kita sudah menggunakan bagian dari masa lalu dan masa depan, untuk menciptakannya.

Kekuatan dari masa depan itu sangat mengagumkan, karena mampu mengarahkan kita agar melakukan semua yang bisa kita lakukan.