Darimana Kebiasaan Berasal?
Pemikiran mengarah pada tujuan; tujuan menjadi aksi; aksi membentu kebiasaan; kebiasaan membentuk karakter; dan karakter menentukan takdir kita." - Tryon Edwards.
Hampir semua yang terjadi pada diri anda saat ini dan nanti, ditentukan oleh semua pemikiran, perasaan dan tingkah laku anda. Dan 95% dari semua yang anda pikirkan, rasakan, dan lakukan, ditentukan oleh kebiasaan anda.
Kunci untuk menjadi orang yang sukes, dan menjalani hidup yang membahagiakan, adalah dengan menanamkan berbagai kebiasaan sukses yang akan mengarahkan anda untuk mencapai apapun yang mungkin bagi anda.
Untungnya, semua kebiasaan itu dipelajari, yang artinya, itu bisa tidak dipelajari lagi. Jika anda punya kebiasaan buruk, atau belum punya kebiasaan baik, anda bisa mulai membentuknya melalui proses latihan dan pengulangan.
Kebiasaan baik itu sulit dipelajari, tapi nikmat untuk dipelihara. Tapi sebaliknya, kebiasaan buruk itu mudah dipelajari, tapi berat untuk dipelihara. Dalam kedua kasus, begitu terbentuk, kebiasaan itu akan menjadi otomatis dan mudah.
Kebiasaan di defenisikan sebagai "sebuah pengkondisian respon terhadap pemicu," yang terbentuk akibat dari cara anda merespon terhadap pemicu tertentu, dan ini seringkali dimulai sejak kecil.
Untungnya, anda terlahir tanpa mewarisi kebiasaan apapun. Anda sendiri yang harus mempelajarinya, sejak kecil. Kebiasaan yang berbeda, butuh waktu berbeda untuk ditanamkan atau dihilangkan.
Seperti yang sudah banyak terjadi, jika anda ingin menanamkan atau membuang suatu kebiasaan, ada sebuah sistem yang sudah terbukti dan bisa digunakan untuk mempercepat proses pembentukan kebiasaan baru.
Para psycholog tingkah laku merujuk pada "pengkondisian modus operandi" untuk menggambarkan cara orang mempelajari kebiasaan atau tingkah laku otomatis tertentu. Mereka juga terkadang menyebutnya sebagai “SBC Model.”
SBC adalah singkatan dari “Stimulus-Behavior- Consequences.” Pertama, sesuatu terjadi pada hidup anda, sehingga memicu suatu pemikiran atau perasaan. Lalu, anda merespon dengan cara melakukan tindakan tertentu. Dan sebagai hasilnya, anda mengalami dampak tertentu.
Jika anda mengulangi proses tersebut untuk waktu cukup lama, maka anda akan membentuk sebuah kebiasaan baru.
Respon Pavlovian
Salah satu percobaan penting mengenai peran dari pengkondisian modus operandi ini, adalah yang dilakukan oleh Pavlov. Dalam percobaan ini, anjing-anjing yang lapar akan diberikan daging, dan disaat yang sama bell dibunyikan.
Proses itu dilakukan berulang kali, selama beberapa hari. Setiap kali berikan daging, anjing akan berliur dalam mengantisipasi makanan, lalu bell dibunyikan. Setelah beberapa kali mengulangi aksi pemicu respon ini, secara otomatis, anjing akan berliur setiap kali mendengar suara bell, meski tidak ada makanan.
Dengan cara yang sama, anda juga membentuk pengkondisian respon terhadap orang dan situasi tertentu, akibat dari pengalaman masa lalu, entah itu positif atau negatif. Contoh, jika ada seseorang yang anda cintai, maka setiap kali melihat atau sekedar membayangkannya, itu akan menyebabkan anda tersenyum dan bahagia.
Sebaliknya, jika ada seseorang yang dulu pernah menyakiti anda, hingga membuat anda benci dan sakit hati, maka setiap kali memikirkannya, atau bahkan sekedar mendengar namanya, itu akan segera memicu perasaan marah dan benci.
Itulah kenapa banyak orang yang terperangkap oleh ingatan akan pengalaman masa lalu yang menyakitkan, sehingga respon itu menjadi kebiasaan, yang seringkali tidak mampu untuk dihilangkan.
Semudah Seperti ABC
Ada cara lain untuk membentuk pola kebiasaan, yaitu disebut “ABC Model.” Ketiga huruf itu adalah kependekan dari antecedents-behaviors-consequences.
Apa yang telah ditemukan oleh para psycholog adalah bahwa antecedents itu, apa yang terjadi dimasa lalu itu, hanya memicu 15% dari tingkah laku anda.
Sedangkan 85% dari tingkah laku anda itu di motivasi oleh apa yang anda harap akan terjadi dimasa depan, dengan cara mengantisipasi dampaknya.
Contoh, jika anda bersiap melakukan presentasi, atau melamar pekerjaan, maka 85% dari motivasi anda ditentukan oleh apa yang anda harap akan terjadi jika sukses.
Dan hanya 15% dari motivasi anda yang ditentukan oleh apa yang pernah anda alami dimasa lalu, saat menghadapi situasi yang sama.
Teori Pengharapan
Banyak psycholog yang telah meneliti apa yang disebut sebagai "Teori Pengharapan." Dan kesimpulan mereka adalah, orang akan bertindak dengan cara tertentu, karena lebih termotivasi oleh apa yang mereka harap akan terjadi, dibanding faktor lain.
Dengan kata lain, anda melakukan apa yang anda lakukan, karena ingin merasakan dampaknya. Teori Pengharapan inilah yang menjelaskan berbagai hal kecil, misalnya apa yang anda lakukan atau ucapkan dalam situasi sosial, dan juga hal-hal besar, misalnya memindahkan modal ke pasar internasional.
Seperti yang sudah kita diskusikan, anda benar-benar bisa menciptakan harapan anda sendiri. Anda bisa membiasakan diri untuk mengharap hal-hal baik agar terjadi, tidak peduli bagaimanapun situasi yang sedang dihadapi.
Harapan anda kemudian mempengaruhi sikap dan cara anda memperlakukan orang lain. Sikap, harapan, dan tingkah laku anda, kemudian bersatu untuk mempengaruhi hasil yang mungkin anda dapat.
Itu artinya, anda bisa mengontrol sebagian besar dari masa depan anda sendiri, yaitu dengan mengharapkan hal-hal akan terjadi dalam sebuah cara yang positif.
Sayangnya, harapan yang negatif juga bisa menjadi ramalan yang terwujud. Jika anda berharap sesuatu yang buruk akan terjadi, ini akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku anda.
Sikap yang negatif, akan meningkatkan kemungkinan anda untuk mendapat dampak negatif yang telah anda antisipasi. Jika anda cukup sering mengulangi ini, maka anda akan mengembangkan sikap negatif dan pesimis.
Cara berpikir seperti ini kemudian akan menjadi sebuah kebiasaan.