Aspek Hasil Dalam Kehidupan

Semua aktivitas personal maupun bisnis yang dilakukan pada musim yang tepat, dan dikombinasikan dengan jangka waktu yang cukup, akan memberikan sebuah hasil yang bisa diprediksi. Alasan untuk musim adalah produktivitas, dan tujuan dari aktivitas kita adalah hasil.

Hasil adalah panen yang berasal dari usaha kita di masa lalu. Jika seorang petani hanya menanam segenggam bibit dimusim semi, maka dia tidak bisa berharap untuk memanen hasil yang berlimpah di musim gugur.

Begitu juga jika seseorang hanya terlibat dalam aktivitas yang minimal di masa lalu, maka seharusnya dia tidak berharap untuk mendapat hasil yang berlimpah dimasa sekarang.

Hasil itu selalu berhubungan langsung dengan proporsi jumlah usaha. Mereka yang bersantai di musim semi, tidak akan memanen dimusim gugur, tidak peduli apapun hasrat atau kebutuhannya.

Hasil itu adalah imbalan yang dipesan oleh mereka yang punya pandangan ke masa depan untuk meraih peluang lebih awal. Jika peluangnya diabaikan, maka imbalan nya akan tertahan.

Peluang dimusim semi itu singkat. Peluang muncul, tiba, dan berlalu dengan cepat. Dia tidak akan menunggu; juga tidak akan berhenti sejenak untuk melihat ke belakang. Peluang hanya menampakkan dirinya dimasa kini.

Dan mereka yang menyambut kedatangannya melalui aktivitas yang cerdas, akan merealisasikan hasil yang bisa diukur.

Semua yang kita lakukan menentukan hasil kita dimasa depan. Sama seperti petani yang mengolah tanah dalam perpersiapan untuk menanam bibit, kita juga harus bekerja keras untuk mengembangkan sebuah filosofi yang sehat.

Sama seperti petani yang memelihara dan memupuk tanamannya untuk membuang hama dan menutrisi bibit yang sedang tumbuh, kita harus berjuang dengan sungguh-sungguh untuk mengembangkan dan memupuk sikap yang baru.

Dan sama seperti petani yang menjaga tanamannya dari pagi hingga petang dalam mengantisipasi panen dimasa yang akan datang, kita juga harus terlibat dalam kerja keras, melalui aktivitas harian.

Jika kerja keras kita dimasa lalu telah memberikan panen yang buruk, maka tidak ada lagi yang bisa kita lakukan mengenai hal itu. Kita tidak bisa mengubah masa lalu. Kita tidak bisa meminta alam untuk memberikan pengecualian dalam menerapkan hukum-hukumnya, tidak peduli betapapun laparnya kita.

Alam juga tidak akan mengijinkan kita untuk meminta panen dipercepat. Satu-satu nya yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan kedatangannya yang pasti di musim semi berikutnya (peluang lain.)

Lalu mulai menanam, memupuk, dan menjaga tanaman kita secerdas mungkin, mengingat dampak menyakitkan dari kelalaian kita dimasa lalu. Tapi, dalam mengingat dampak, kita tidak boleh mengijinkan diri sendiri untuk dikuasai olehnya. Pelajaran yang mereka berikan, tidak boleh membuat kita takut.

Sepanjang hidup, kita akan mengalami sejumlah musim semi dan panen. Masa depan yang membahagiakan itu jarang adalah hasil dari satu kali panen. Melainkan, hasil dari jumlah peluang yang dimanfaatkan atau diabaikan oleh seseorang.

Kebahagiaan kita terbentang di dalam efek akumulasi dari aktivitas dimasa lalu. Inilah mengapa sangat penting untuk mempelajari hasil. Dengan memeriksa hasil secara teratur, itu akan memberikan kita indikator yang jelas mengenai seberapa baik kita sudah memanfaatkan peluang.

Hasil kita saat ini adalah indikator awal dari masa depan seperti apa yang sedang menunggu, jika kita meneruskan arah saat ini. Jika hasil saat ini memuaskan, maka masa depan sepertinya akan memberikan hasil yang sama berlimpahnya.

Sebaliknya, jika hasil kita saat ini belum seperti yang kita inginkan, berarti kita perlu melihat lebih dekat berbagai faktor yang mungkin telah menarik atau mendorong kita ke arah yang salah, lalu memperbaikinya.