Effek Perubahan Hormon Terhadap Kulit

Perubahan hormon dapat menyebabkan banyak permasalahan bagi kulit. Pada saat tubuh mengalami kehamilan, puber, kondisi medis tertentu, menopause, dan beberapa perubahan rutin lainnya, tubuh akan melakukan perubahan terhadap produksi hormon. Contohnya pada saat hamil, kondisi ini akan membuat poduksi hormon jadi meningkat. Itu karena tubuh sedang melakukan perubahan untuk mensupport dan menutrisi calon bayi.
Perubahan hormon yang tidak seimbang juga akan mempengaruhi kesehatan dan penampilan kulit. Misalnya pada saat memasuki menopause.
Saat tubuh mulai melakukan proses penurunan dan penghentian menstruasi, itu akan memperlambat produksi hormon-hormon reproduksi yang sudah tidak di butuhkannya lagi. Dan ini akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan hormon, yang akan menyebabkan kulit menjadi berkerut.
Beberapa kondisi medis, misalnya thyroid yang terlalu aktif, juga akan menyebabkan terjadinya ketidaksimbangan hormon di dalam tubuh. Ketidakseimbangan ini bisa disebabkan oleh thyroid yang memproduksi thyroxin terlalu banyak atau terlalu sedikit. Ketidakseimbangan ini juga akan menimbulkan masalah bagi kulit serta membuat tubuh mengalami beberapa gejala penyakit.
Dan yang terakhir adalah proses penuaan. Proses ini juga akan mengakibatkan hormon menjadi tidak seimbang, dan memberikan efek yang tidak menyenangkan pada kulit. Saat usia kita semakin bertambah, semakin sedikit pula tubuh kita memproduksi estrogen, testosterone, dan hormon-hormon lain yang sangat penting untuk mempertahankan kelembutan, kehalusan dan kecantikan kulit.
Penyebab utama dari tidak seimbangnya hormon bisa di ketahui melalui gejala-gejala yang di timbulkannya. Misalnya ketidakseimbangan hormon yang diakibatkan oleh proses kehamilan. Proses ini umumnya akan menyebabkan kulit menjadi berjerawat, kering atau berminyak, dan berubah warna.
Atau bisa juga perubahan hormon yang terjadi di saat menopause. Perubahan ini akan menyebabkan kulit menjadi sangat kering, kendur dan berkurang elatisitasnya, bertambahnya kerutan, berubah warna, dan kulit menjadi lebih rentan terhadap makeup atau luka.
Atau mungkin ketidakseimbangan yang terjadi pada hormon thyroid. Ketidakseimbangan hormon ini akan menyebabkan kulit menjadi memerah dan menjadi tebal di bagian wajah, yang akan mengurangi kemampuan kulit untuk mengeluarkan keringat dan membuang racun. Berkurangnya kemampuan ini juga akan mengibatkan kulit menjadi bernoda dan menghitam.
Dan yang terakhir, perubahan hormon yang terjadi pada saat tubuh mengalami penuaan. Proses perubahan hormon ini akan menimbulkan gejala-gejala umum yang sering kita temui. Misalnya bertambahnya garis-garis di kulit, kulit menjadi semakin berkeriput dan kendur, berubaha warna, kusam dan menipis.
Beberapa jenis perubahan hormon tidak bisa kita cegah atau di hentikan. Misalnya saat sedang mengalami kehamilan. Tapi bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengurangi efek-efek negatif yang di timbulkannya pada kulit. Untuk mengatasi perubahan-perubahan hormon yang di akibatkan oleh kondisi medis, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mencari pengoabatan secara medis.
Saat kondisi medis tersebut hilang, maka dengan sendirinya kondisi kulit akan kembali seperti semula. Untuk mempercepat proses penyembuhan kulit, meminumlah air yang cukup, berolah raga secara teratur agar peredaran darah dan oxygen menjadi lancar. Dan gunakan teknik exfoliation untuk mempercepat proses pembuangan sel kulit yang mati yang menyumbat pori dan menyebabkan kulit menjadi bernoda.
Untuk membantu meringankan gejala-gejala gangguan kulit yang di alami saat masa kehamilan, bersihkanlah wajah dua sehari. Gunakan cleanser yang lembut untuk menghilangkan debu, kotoran, dan minyak berlebih. Gunakan moisturiser untuk mengembalikan kelembaban dan mencegah kulit agar tidak kering.
Makanlah buah dan sayuran untuk menutrisi kulit dan menjaganya agar tetap cerah dan sehat. Gunakan juga cream anti jerawat yang lembut untuk mengurangi efek-efek negatif yang di timbulkan oleh jarawat pada kulit.
Untuk mengurangi gejala-gejala kulit yang di akibatkan oleh proses menopause dan penuaan, minumlah setidak 8 gelas sehari. Ini dilakukan untuk menjaga kulit agar tetap lembab dan mendapat cairan yang cukup. Gunakan juga moisturiser yang kaya akan unsur pelembab.
Cream atau lotion anti-ageing akan membantu kulit dalam memerangi garis dan kerutan. Untuk membantu agar kulit tetap elastis dan cerah, bisa dilakukan dengan cara berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari. Latihan ini akan membantu memperlancar peredaran darah pada permukaan kulit, dan membuat kulit mendapatkan oxygen dan nutrisi yang cukup.
Perubahan hormon bisa menimbulkan efek yang tidak di inginkan pada kulit. Tapi, dengan sedikit kesabaran dan pengetahuan, kita pasti bisa mengurangi efek-efek negatif yang akan ditimbulkannya, dan tetap menikmati kulit yang cantik dan sehat lebih lama.