Tingkatkan Kesadaran Anda

Karena kita menggunakan kata-kata yang familiar untuk menggambarkan ide-ide yang kurang familiar, mari kita lihat apakah kita bisa sedikit memperjelas berbagai hal, terutama dimana teknik-teknik menjadi perhatian anda, secara personal.

Saya tidak peduli apa yang anda pikirkan mengenai diri anda. Anda mungkin menganggap diri anda terbelakang, sangat bodoh, terlalu gendut atau terlalu kurus. Anda mungkin seorang yang aktif atau pasif, seorang ibu rumah tangga atau wanita karir, orang yang mudah bergaul, bersahabat atau pemalu.

Anda mungkin seorang pecandu alkohol, obat-obatan, pembohong, penipu, culas, atau pemarah. Anda mungkin selalu merasa depresi takut terhadap siapapun atau apapun. Anda mungkin benci dengan cuaca, anjing, kucing, berolahraga, lebah, kemacetan, atau sayur bayam.

Sebab tidak satupun dari hal-hal tersebut yang menggambarkan DIRI ANDA. Semua itu hanya menggambarkan hal-hal yang anda LAKUKAN atau AKSI-AKSI YANG ANDA PILIH.

Jika anda hanya mengidentifikasi menurut aksi-aksi anda, maka anda akan mendapat penilaian yang keliru mengenai diri anda yang sebenarnya. Itu berarti anda telah menghakimi, membatasi, bahkan menolak diri anda sendiri tanpa lebih dulu mencari fakta-fakta.

Rasa percaya diri yang rendah itu sebenarnya hanya masalah kesadaran. Begitu anda mulai menyadari Kebenaran mengenai diri anda, maka anda akan mampu untuk menyadari mengapa anda seperti sekarang ini, dan yang paling penting, belajar untuk mencintai dan menerima diri sendiri.

Kesadaran itu bisa di defenisikan sebagai tingkat kejernihan anda dalam menerima dan memahami diri sendiri, baik secara sadar maupun tidak sadar, akan semua yang telah mempengaruhi kehidupan anda.

Kesadaran adalah total keseluruhan dari pengalaman hidup, berbagai pengkondisian, pengetahuan, kecerdasan, intuisi, insting, dan semua yang anda terima melalui kelima panca indera anda.

Tingkat kesadaran anda saat ini mengindikasikan mood, sikap, reaksi emosional, prasangka, kebiasaan, hasrat, kekhawatiran, ketakutan, aspirasi, dan target-target anda. Yang lebih penting lagi, kesadaran mengindikasikan perasaan anda terhadap nilai diri anda, atau dengan kata lain, bagaimana perasaan anda terhadap diri sendiri.

Kesadaran juga menentukan konsep-konsep anda mengenai realitas. Pikiran anda itu seperti sebuah kamera yang menangkap gambar secara terus-menerus dari setiap kejadian dalam kehidupan anda.

Anda sendiri lah yang telah memutuskan untuk memilih skenario seperti apa yang ingin anda rekam pada film, dan hal-hal inilah yang akan membentuk kesadaran anda. Kamera anda mungkin merekam sifat-sifat negatif dari orang-orang, ketidak-mampuan, ketidak-berdayaan, atau keputus-asaan anda.

Anda mungkin membaca koran, menonton TV atau memfokuskan diri pada berbagai sumber bencana, penyakit, atau kemiskinan, yang semuanya akan diserap atau direkam secara mental.

Saat anda merekam dan menyimpan, merekam dan menyimpan, pada akhirnya anda akan menerima hal-hal tersebut sebagai realitas, karena anda punya gambar-gambar untuk membuktikannya.

Masalahnya adalah bahwa kebenaran dan realitas itu tidak selalu sama. Jika pikiran anda telah menerima berbagai konsep, nilai, dan kepercayaan yang keliru mengenai diri anda dan orang lain, maka Kesadaran anda akan jadi menyimpang.

Sehingga meski anda telah beroperasi dari sudut pandang yang salah, tapi itu akan tampak seperti benar dan kemudian anda akan menetapkan kepribadian serta tingkah laku tertentu untuk menyesuaikan diri dengan "kebenaran" itu.

Hal ini membuat kita kembali pada apa yang kita katakan pada tips sebelumnya, yaitu, Setiap keputusan yang anda buat dan aksi yang anda lakukan adalah di dasarkan pada tingkat kesadaran anda saat itu.

Anda Selalu Melakukan yang Terbaik

Apakah pernyataan diatas mengejutkan anda? Orang umumnya akan kaget saat pertama mendengarnya.

Selama bertahun-tahun anda telah diberi tahu bahwa anda bisa dan harus menjadi "lebih baik." Meski pada dasarnya ini adalah sebuah nasehat yang bagus, tapi jika ingin ditindak lanjuti, harus di pertimbangkan dalam konteks seperti apa tingkat kesadaran anda saat itu.

Faktanya adalah bahwa anda tidak bisa lebih baik dari apa yang anda lakukan saat ini. Anda dibatasi oleh tingkat kesadaran anda saat ini dalam melakukannya.

Untuk tahu lebih baik itu tidak cukup hanya dengan melakukan yang lebih baik. Sebab, anda hanya bisa "melakukan yang lebih baik" jika tingkat kesadaran anda saat ini telah berubah.

Menerima Realitas

Adalah suatu keharusan bagi anda untuk mengetahui bahwa anda hanya bisa merasa bahagia dan tenang terhadap diri sendiri sebanyak anda bisa menerima bahwa anda sudah melakukan yang terbaik saat ini.

Begitu anda melakukannya, anda tidak akan lagi menjadi rentan terhadap opini orang lain. Dan sebaliknya, jika anda tidak menyukai apa yang dilakukan oleh orang lain karena, dimata anda, itu tidak "benar' atau "adil," anda tidak dibenarkan untuk mengutuk dan menyalahkan mereka atau membuat mereka merasa bersalah.

Faktanya adalah bahwa tidak satupun orang (baik diri anda maupun orang lain) yang bisa melakukan "lebih baik" dibanding yang "terbaik" yang bisa dilakukannya saat itu. Anda harus belajar untuk menerima realitas saat itu dan menyadari bahwa tidak ada aksi lain yang mungkin saat itu.

Realitas itu sebenarnya sama bagi semua orang. Yang membedakan antara realitas anda dan orang lain hanyalah persepsi anda akan hal itu.

Tidak ada orang yang punya kesadaran yang sama. Tidak ada orang yang punya latar belakang dan pengalaman yang sama, sehingga cara mereka memandang kehidupan, berbagai nilai, konsep, kepercayaan, asumsi, dan asperasi mereka akan berbeda.

Realitas personal dari masing-masing kita terdiri dari karakteristik mental, fisik, dan emosional yang saat itu tidak bisa kita ubah. Itu berarti, realitas personal anda adalah total keseluruhan dari tingkat kesadaran anda saat itu; berbagai nilai, kepercayaan, dan konsep (benar atau salah) yang anda pegang saat ini.

Karena persepsi itu selalu diwarnai dan dipengaruhi oleh tingkat kesadaran, maka jika kesadaran anda keliru, begitu juga dengan persepsi anda, meski jika saat itu anda yakin bahwa anda benar.

Setiap keputusan yang anda buat dan aksi yang anda lakukan adalah di dasari oleh tingkat kesadaran anda saat itu.

Perlu dicatat bahwa secara praktis semua masalah emosional dan fisik anda adalah hasil dari penolakan anda terhadap realitas anda sendiri atau orang lain, atau realitas dari sebuah situasi yang, saat itu, anda tidak mampu namun sangat ingin mengubahnya.

Penolakan atau ketidak-mampuan anda untuk menerima berbagai hal seperti apa adanya, adalah akar dari permasalahan. Jika anda mengamati sebagian besar dari kekecewaan dan keputus-asaan anda, maka anda bisa melihat dengan jelas bahwa anda menolak sesuatu yang tidak bisa diubah dengan segera.

Kita menolak realitas, atau "yang kita anggap" realitas, karena kita berada dalam asumsi yang keliru dan merusak bahwa kita bisa mengubahnya. Tetapi berbagai hal akan terjadi seperti apa adanya saat itu, entah kita mau menerima fakta tersebut ataupun tidak.

Hanya saat kita bisa menyadari sebagian tahap tertentu dari realitas pada apa yang ada saat itu, maka penolakan kita terhadap hal itu akan teratasi.

Kunci untuk mengubahnya adalah dengan menerima tingkah laku orang lain tanpa merasa bahwa anda harus "membuat mereka menjadi benar." Anda harus membiarkan kebebasan pribadi mereka untuk hidup menurut Kesadarannya sendiri, betapun mungkin salah dan kelirunya itu.

Untuk melakukan hal itu, anda harus lebih dulu belajar untuk menerima dan mencintai diri sendiri. Jika anda masih tetap menghakimi diri sendiri, maka anda akan merasa wajib untuk menghakimi orang lain, sehingga menolak realitas dan tingkat kesadaran mereka saat itu.

Sejauh mana anda bisa mengasihi dan memahami orang lain akan berhubungan langsung dengan sejauh mana anda bisa mengasihi dan memahami diri sendiri.

Jika anda tidak sadar bahwa anda menolak realitas, maka tidak ada cara bagi anda untuk menghentikan kebiasaan negatif ini. Anda akan selalu merasa perlu untuk menghakimi berbagai hal sebagai sesuatu yang "baik" atau "buruk," "benar" atau "salah," "adil" atau "tidak adil."

Sehingga anda akan percaya bahwa orang-orang dan situasi berkonspirasi menentang anda karena anda menolak untuk menghadapi apa adanya. Dan anda akan hidup dalam sebuah dunia impian dimana berbagai hal "seharusnya" seperti yang anda inginkan, dan bukan seperti apa adanya.

Adalah sebuah demonstrasi dari fakta kehidupan bahwa apa yang terjadi pada anda itu tidak lebih penting dibanding tingkat intensitas penolakan anda terhadap realitas dari situasi atau individu tertentu.

Atau dengan kata lain, anda tidak bisa mengubah cara anda merasakan berbagai hal, namun anda bisa mengubah cara berpikir dan bereaksi. Anda mungkin tidak suka realitas dari sebuah situasi, namun anda harus menerimanya untuk saat itu. Dengan melakukan itu, anda akan bisa mengendalikan aksi dan reaksi anda.

Seseorang tidak harus bermental raksasa untuk bisa melihat bahwa penolakan terhadap realitas itulah yang lebih sering menyebabkan sakit hati, sakit kepala, rasa kesal, permusuhan dan masalah keluarga, dibanding apapun.

Anda tidak mungkin bisa merasa sakit hati, marah, kesal atau benci terhadap orang lain, juga tidak bisa merasa "lebih rendah dibanding" atau "direndahkan" dan disakiti oleh orang lain tanpa menolak realitas.

Kekuatan Destruktif dari Penghakiman Nilai-nilai

Penyebab dasar dari sebagian besar ketidak-harmonisan hubungan manusia adalah kecenderungan untuk memaksakan nilai-nilai kita pada orang lain.

Kita ingin mereka hidup menurut apa yang telah kita putuskan sebagai sesuatu yang "benar," "jujur," "baik," dan lain-lain. Jika mereka tidak setuju, kita menjadi kesal dan marah, tidak menyadari bahwa tingkat kesadaran mereka lah yang membuat mereka tidak mampu untuk menerimanya.

Sampai saat ini, anda seharusnya sudah menyadari bahwa tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mengubah nilai-nilai, konsep atau kepercayaan orang lain jika kesadaran mereka tidak siap untuk menerima perubahan.

Tidak ada orang yang wajib berubah demi membuat dunia ini jadi tempat tinggal yang lebih baik bagi anda.

Orang-orang mungkin mengganggu atau membuat anda marah, namun faktanya adalah bahwa tidak semua tingkah laku orang yang menjadi objek itu mengindikasikan bahwa masalahnya terdapat pada diri mereka, bukan pada diri anda.

Anda menolak realitas mereka dan berharap untuk melihat berbagai hal, tidak seperti apa adanya, namun seperti apa yang anda inginkan. Ini adalah titik dimana anda mulai menghakimi nilai-nilai.

Motivasi anda untuk mulai berhenti menghakimi nilai-nilai seharusnya ditekankan pada pengetahuan bahwa semua penghakiman nilai-nilai berupa "baik dan buruk," "benar dan salah," "jujur dan tidak jujur," itu sama sekali tidak berdasar, karena semua orang hanya melakukan apa yang di ijinkan oleh tingkat Kesadaran mereka saat itu, tidak kurang tidak lebih.

Baca kalimat tersebut sekali lagi! Biarkan itu menjadi bagian dari Kesadaran anda. Jika anda benar-benar memahaminya, maka anda tidak akan lagi merasa perlu untuk melakukan penghakiman nilai-nilai pada diri sendiri dan orang lain.

Tidaklah cukup untuk sekedar menghindar dari kebiasaan menghakimi nilai-nilai orang lain, hanya karena anda diberi tahu bahwa itu tidak pantas. Anda harus lebih dulu berhenti menghakimi nilai-nilai dari diri anda sendiri, baru kemudian berhenti menghakimi nilai-nilai orang lain.

Itu akan mengijinkan anda untuk mulai mencintai diri sendiri dan orang lain. Saat anda belajar untuk mencintai dan menghargai diri sendiri, maka anda tidak akan lagi menjadi orang yang suka menuntut dan mengkritik diri sendiri.

Begitu anda mulai mencintai orang lain seperti apa adanya mereka, maka orang lain juga akan mulai mencintai anda seperti apa adanya diri anda. Mereka tidak akan punya pilihan lain.

Coba pikirkan! Siapa orang yang paling anda sukai? Mereka adalah orang-orang yang anda anggap teman dekat, orang-orang yang, tidak peduli apapun yang mereka tahu tentang diri anda, tidak pernah menghakimi anda.

Rahasia dari mencintai dan dicintai itu adalah dengan berhenti menghakimi nilai-nilai - selamanya!

Pahami Motivasi Anda

Motivasi mungkin adalah salah satu kata yang paling sering disalah artikan. Jadi sangat penting bagi anda untuk memiliki pemahaman yang jelas mengenai apa itu motivasi.

Motivasi menggambarkan sikap anda saat anda lebih memilih untuk melakukan sesuatu dibanding yang lain, pada waktu tertentu.

Semua orang itu sebenarnya selalu termotivasi. Entah saat ini anda sedang aktif mencari kesuksesan dibidang tertentu, atau sedang malas dan lebih suka bersantai ria, anda sebenarnya sedang termotivasi.

Jika anda sedang tidak ingin bermalas-malasan, maka anda akan melakukan sesuatu yang lain, dan itu akan menjadi motivasi anda. Faktanya adalah bahwa anda tidak bisa melakukan apapun tanpa lebih dulu termotivasi.

Apa yang harus anda ketahui adalah perbedaan antara motivasi yang positif dan negatif, yaitu motivasi untuk melakukan sesuatu yang bernilai dan konstruktif, dan motivasi untuk melakukan sesuatu yang merusak kesejahteraan diri anda.

Intinya, tidak ada orang yang bisa dimotivasi. Semua orang itu memotivasi dirinya sendiri. Ingat baik-baik kalimat berikut ini: Anda akan selalu melakukan apa yang lebih anda sukai untuk dilakukan dibanding tidak melakukannya. Ini yang menghasilkan motivasi anda.

Setiap aksi yang anda lakukan adalah respon terhadap kebutuhan atau hasrat pribadi yang ditentukan oleh tingkat Kesadaran anda saat itu. Normalnya, motivasi dasar anda adalah untuk "merasa senang," baik secara mental, fisik, emosional, maupun spiritual.

Jika kebutuhan anda dalam salah satu dari area tersebut tidak terpenuhi, maka akan tercipta rasa frustasi dan risau sehingga anda akan melakukan apapun yang diperlukan untuk membuat diri merasa nyaman, bahkan jika aksi tersebut membahayakan diri sendiri.

Bagaimana Memotivasi Diri Secara Positif

Jika anda ingin mendapatkan pengalaman hidup yang lebih positif, berarti anda harus merasa yakin bahwa setiap perubahan yang anda buat akan mendatangkan kepuasan terhadap kebutuhan atau hasrat tertentu.

Motivasi diri yang positif dimulai dengan mengubah Kesadaran anda. Untuk membuat perubahan yang konstruktif dalam hidup, anda harus mengevaluasi berbagai keuntungan yang mungkin anda dapat dari setiap aksi.

Kemudian anda harus meyakinkan diri sendiri bahwa keuntungan tersebut sesuai dengan harga yang harus anda bayar. Orang lain mungkin menginspirasi atau bahkan mengancam anda agar melakukan suatu perubahan, namun ANDA lah yang harus memotivasi diri dengan cara membandingkan "keuntungan dan kerugian."

Secara tidak sadar, anda mungkin telah melakukan ini sepanjang hidup anda, namun sekarang anda bisa memastikan bahwa proses tersebut akan bekerja untuk dan bukan menentang anda.

Para penjahat, pecandu alkohol, makanan, atau obat-obatan, mereka semua melewati proses yang sama dan, berdasarkan tingkat Kesadaan mereka saat itu, memutuskan bahwa kecanduan itu sebanding dengan berapapun harga yang harus mereka bayar.

Begitu Kesadaran mereka berubah (biasanya berada dalam kondisi tragis) mereka mulai menyadari bahwa harga untuk lari dari realitas dan diri sendiri yang mereka benci itu sebenarnya terlalu tinggi dibanding hasil yang mereka dapat. Dan sehingga motivasi mereka menempatkan mereka ke arah yang lebih positif.

Anda akan menemukan manfaat dari penggunaan dua kata yang familiar namun jarang digunakan, yaitu "bijak" dan "kurang bijak." Semua aksi anda dan aksi orang lain seharusnya dipandang sebagai bijak atau tidak bijak.

Seharusnya. tidak ada yang dinilai sebagai "baik" atau "buruk," "adil" atau "tidak adil," "benar" atau "salah." Ini hanyalah penilaian secara moral terhadap tingkat Kesadaran anda saat itu atau Kesadaran kolektif dari masyarakat.

Istilah "bijak" dan "tidak bijak" tidak melakukan penghakiman nilai-nilai. Kata-kata tersebut mengijinkan anda untuk mengamati aksi anda atau aksi orang lain dan, berdasarkan Kesadaran, memutuskan apakah itu "bijak" atau "tidak bijak."

Penting bagi anda untuk memahami bahwa aksi anda mungkin "jahat," namun diri anda tidak pernah menjadi "jahat." Dan sebaliknya, anda juga harus memberikan pemahaman yang sama pada orang lain.

Saya harap, saat ini, anda bisa melihat bahwa tidak mungkin untuk "memotivasi" orang agar mau berubah dengan mengatakan pada mereka apa yang "seharusnya," "sebaiknya," atau "selayaknya" mereka lakukan.

Mereka hanya bisa berubah melalui keputusan mereka sendiri. Anda mungkin bisa menginspirasi, menakut-nakuti, atau mengancam mereka, namun motivasi yang muncul hanya bersifat temporer demi memenuhi kebutuhan dominan mereka, saat itu, yaitu menyingkirkan anda.

Mereka tidak akan mengubah kebiasaannya secara permanen sampai mereka yakin bahwa perubahan itu akan memberikan keuntungan pada mereka dalam hubungannya dengan harga yang harus mereka bayar. Yang lebih penting lagi, mereka tidak akan berubah sampai Kesadaran mereka berubah.

Bertanggung Jawab

Anda mempunyai hak dan kebebasan untuk memilih apapun yang ingin anda lakukan, apapun itu. Tidak ada orang lain yang bisa memilihkannya untuk anda. Sang Pencipta telah memberikan anda keinginan yang bebas untuk melakukan apapun sebatas kemampuan fisik dan intelektual anda.

Itu berarti anda diijinkan untuk membuat kesalahan, gagal, berbohong, curang, menangis, berteriak, marah, egois, patuh, menentang, menolak, terluka; untuk mencandui makanan, minuman, atau sex; untuk mengkonsumsi obat-obatan, mengubah pikiran anda, atau melakukan hal-hal lain yang anda inginkan.

Anugrah Sang Pencipta berupa keinginan yang bebas itu tetap selalu menjadi milik anda. Bebas berkeinginan, secara tidak langsung menyatakan bahwa anda tidak harus selalu membuat pilihan yang "benar" setiap saat!

Pilihan anda itu hanyalah se "benar" tingkat Kesadaran anda saat itu. Namun, perlu di ingat bahwa anda akan bertanggung jawab atas akibat dari semua pilihan anda.

Anda sudah belajar bahwa, saat anda mengambil suatu keputusan, itu di dasarkan pada tingkat Kesadaran anda, yang saat itu berada pada satu titik tertentu. Menurut tingkat Kesadaran anda saat itu, anda cuma bisa melakukan satu hal, dan hanya satu hal itu saja.

Karenanya, anda selalu melakukan yang terbaik yang anda bisa dibawah kondisi saat itu. Anda harus memberikan diri anda hak untuk membuat kesalahan karena melalui kesalahan-kesalahan tersebut lah kesadaran anda berkembang.

Anda tidak akan pernah menjadi bebas sampai anda belajar untuk menjadi diri sendiri dan bertanggung jawab atas kehidupan dan pemenuhan semua kebutuhan anda.

Namun, dalam melakukannya, anda juga harus bertanggung jawab penuh atas setiap pemikiran, kata-kata, perbuatan dan keputusan, karena anda sendirilah yang akan menanggung akibatnya.

Seperti kata pepatah: Jika anda ingin menari, anda harus siap membayar pemain musik. Anda akan belajar dan berkembang menurut prinsip dasar dan konsekuensi dari semua aksi anda.

Perlu di ingat bahwa tidak satupun dari apa yang anda lakukan itu "benar" atau "salah," melainkan hanyalah bijak atau tidak bijak. Semoga, saat anda berkembang dari aksi-aksi yang 'tidak bijak' menjadi 'bijak,' pentingnya terminologi ini akan menjadi semakin jelas.

Dalam menimbang keputusan-keputusan bijak atau tidak bijak, sebelum anda melakukan suatu aksi, tanyakan pada diri sendiri:

  • Apakah ini tindakan yang bijak atau tidak bijak?
  • Akankah ini berkontribusi pada kebutuhan dasar saya?
  • Apakah ini membahayakan saya atau orang lain?
  • Apa harga total yang harus saya bayar?
  • Apakah ini sejalan dengan Hukum Alam, seperti yang saya pahami?
  • Sanggupkah saya membayar harga dan menanggung akibatnya?

Dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini, anda akan menempatkan diri dalam kesadaran penuh akan kehidupan anda. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu anda membangun Kesadaran baru menurut pengetahuan orang yang akan bertanggung jawab atas semua aksi anda, yaitu diri ANDA.

Logika dari hal ini cukup jelas saat anda mempertimbangkan bahwa diri anda lah yang akan menuai hasilnya atau menanggung akibatnya.

Kebiasaan Lama

Kebiasaan membentuk diri anda. Adalah hal yang tidak mungkin untuk membuat perubahan besar dalam hidup anda tanpa menghancurkan kebiasaan lama anda.

Kecuali saat ini anda sudah merasa bahagia, sehat, tenang, damai, percaya diri dan sukses dalam semua bidang dari kehidupan anda, berarti mengubah kebiasaan yang merusak diri harus menjadi prioritas dalam kehidupan anda.

Kita umumnya tidak sadar berapa banyak bagian dari kehidupan kita yang dibangun berdasarkan apa yang disebut "kebiasaan buruk." Kita telah memprogram respon-respon yang salah ke dalam pikiran bawah sadar dan sistem syaraf pusat.

Itu menyebabkan kita merespon dengan cara yang telah kita kondisikan sendiri dalam merasa dan bertindak, tidak peduli betapapun salah, menyimpang atau destruktifnya itu. Akibatnya, kita harus melewati sebuah periode penghapusan program agar bisa mengubah pola kebiasaan negatif yang merusak.

Anda Tidak Bisa Merelakan Apapun yang Dianggap Penting

Kekuatan keinginan, sebesar apapun itu, tidak akan banyak gunanya, kecuali jika anda benar-benar ingin menghentikan kebiasaan lama. Seringkali, kita ingin menyingkirkan efeknya yang menyakitkan, namun tidak mau mengubah kebiasaannya.

Alasan kenapa diet itu umumnya gagal dalam waktu singkat adalah karena mereka yang berdiet mulai merasa sangat kelaparan. Dia ingin menurunkan berat badannya; agar terlihat dan merasa lebih baik, namun tidak mau menghentikan kebiasaan makan berlebih.

Hasil akhirnya adalah bahwa pikirannya selalu dipenuhi tentang makanan. Semakin dia memikirkan makanan, semakin sadar dia akan hal itu, sampai akhirnya hasrat untuk makan berlebih mengalahkan kekuatan keinginannya.

Tidak seharusnya kita menipu diri dengan mengatakan bahwa hidup kita bisa berubah hanya dengan cara mendisiplin diri saja; dengan berharap bahwa kita bisa memaksa diri untuk melakukan perubahan.

Jika seseorang benar-benar ingin merampingkan tubuhnya, dia harus mau menghentikan kebiasaan makan berlebih sebagai kompensasi atas kebutuhan yang mendesak dan tidak terpenuhi.

Dia akan jarang (jika memang pernah) bisa menghentikan kebiasaan itu hanya karena dia berpikir dia harus. Melakukannya hanya akan menghasilkan perasaan bersalah, frustasi dan risau, yang semuanya menghasilkan penolakan untuk berubah.

Sebelum anda bisa mengubah kebiasaan apapun, anda harus benar-benar menyadari dan menerima bahwa anda memilikinya. Fakta bahwa anda tidak bisa menerima kesalahan anda adalah alasan kenapa anda tidak bisa mengatasinya.

Mengutuk kebiasaan buruk anda dan diri sendiri karena memilkinya hanya akan memperkuatnya, sehingga mengalahkan semua usaha untuk menghentikannya. Merasa bersalah hanya membuatnya semakin kuat.

Alfred Adler mengatakannya dengan cara berikut: "Pilih satu, melakukan yang salah atau merasa bersalah, tapi jangan keduanya. Itu terlalu berat."

Kita harus menciptakan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih positif dengan menghilangkan kebiasaan negatif melalui penggantian, dengan menyediakan pemikiran dan aksi-aksi positif untuk menggantikannya.

Jika orang tua ingin mengambil sesuatu dari anda saat anda masih kanak-kanak, biasanya mereka menawarkan sesuatu yang lain sebagai balasannya. Ini membuat pikiran anda melupakan apa yang telah mereka ambil dari anda.

Ada beberapa hal yang sudah siap untuk kita hentikan. Ini karena kita telah mempertimbangkan tingkat kepentingannya dan mengenali efek-efek negatifnya terhadap kehidupan kita. Semakin anda mementingkan sesuatu, semakin besar kesediaan anda untuk melakukan sesuatu terhadap hal itu.

Program Pengkondisian Kebiasaan Positif

Gunakan program berikut ini untuk mengkondisikan diri anda agar bisa mengganti kebiasaan negatif yang dianggap telah merusak kesejahteraan anda.

Tahap Pertama

Tuliskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut:

  1. Kebiasaan negatif apa yang sangat ingin anda ganti?
  2. Kebiasaan atau sikap positif apa yang anda pilih untuk menggantikannya?
  3. Aksi apa yang akan anda ambil untuk mengganti kebiasaan negatif?
  4. Cara apa yang paling mudah dan logis untuk melakukan itu?

Tahap ke Dua

  1. Visualisasikan diri anda sudah sukses dalam mengubah kebiasaan anda. Lihatlah diri anda sedang menikmati manfaat dari kebiasan baru yang positif.
  2. Gunakan affirmasi positif sambil melakukan visualisasi (nanti akan dijelaskan lebih lanjut.)

Tahap ke Tiga

Amati aksi-aksi anda dan catat setiap kali anda gagal melakukan apa yang anda janjikan. Ingat, JANGAN mengutuk atau memarahi diri sendiri. Buatlah pengamatan yang tidak menghakimi dan ijinkan diri anda untuk melakukan perbaikan yang diperlukan.

Tahap ke Empat

Tetap catat perkembangan anda minimal selama 21 hari.

Setelah secara sadar anda memilih sebuah pola kebiasaan baru yang positif, langkah ke empat ini akan membuat anda bisa memprogrammya ke dalam pikiran bawah sadar. Kemudian itu akan menjadi respon aksi otomatis.

Jika anda telah memiliki respon negatif terhadap situasi kehidupan, maka mekanisme otomatis anda akan menyebabkan anda merespon dengan cara yang telah anda kondisikan untuk merasa dan bertindak.

Anda dianjurkan untuk memonitor respon atau pola kebiasaan anda menggunakan formula tiga langkah berikut ini saat mengevaluasi dan memperbaikinya:

  1. Buang semua yang tidak efektif dalam hidup anda.
  2. Pilih mana yang efektif dan lanjutkan untuk memprogramnya ke alam bawah sadar.
  3. Tambahkan hal-hal baru yang menurut anda layak dan efektif untuk anda.

Gunakan formula diatas untuk sepanjang hidup anda dan anda akan menemukan bahwa keyakinan diri anda meningkat dan hidup anda akan penuh dengan pengalaman-pengalaman yang sukses. Ingat fakta-fakta penting berikut ini mengenai cara mengubah kebiasaan anda:

  1. Sadari dan terima fakta bahwa anda punya kebiasaan negatif dan jangan menghakimi diri sendiri.
  2. Sebelum mulai mengubah kebiasaan, hitung untung ruginya, antara manfaat dan harga yang harus dibayar.
  3. Pahami bahwa kekuatan kemauan sebesar apapun tidak akan berguna kecuali jika anda benar-benar ingin menghentikan kebiasaan tersebut.
  4. Anda harus yakin bahwa perubahan akan mendatangkan kepuasan terhadap kebutuhan atau hasrat tertentu.
  5. Yang lebih penting lagi, jangan merasa bersalah, mengutuk atau menyalahkan diri sendiri atas kondisi anda saat itu. Sebab sampai saat ini, anda hanya melakukan apa yang di ijinkan oleh tingkat Kesadaran anda.

Saat sebuah kebiasaan baru menjadi semakin kuat, kita semakin kurang dan kurang tergoda oleh kebiasaan lama. Tapi kita tetap harus selalu mewaspadai pemikiran dan aksi-aksi kita, dan memusatkan perhatian pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang tidak kita inginkan.