Memimpin dan Memotivasi
Ada yang mengatakan bahwa, "Kepemimpinan itu bukanlah apa yang anda lakukan, melainkan siapa anda." Tapi ini hanya separuh benar.
Kepemimpinan itu memang sangat ditentukan oleh siapa anda, tapi dia tidak bisa dipisahkan dari apa yang anda lakukan.
Siapa anda mewakili orang di dalam, dan apa yang anda lakukan, mewakili siapa anda diluar. Masing-masing saling bergantung untuk memaksimalkan efektivitas.
Titik awal dari kepemimpinan yang motivasional itu dimulai dengan memandang diri sebagai contoh bagi orang lain. Memandang diri sebagai seseorang yang menetapkan berbagai standard yang diikuti oleh orang lain.
Selah satu karakteristik kunci dari seorang pemimpin itu adalah bahwa, mereka menetapkan standard kehandalan yang tinggi untuk diri mereka sendiri, dan untuk tingkah laku mereka.
Mereka berasumsi bahwa orang lain selalu mengawasi, lalu menetapkan standard mereka sendiri melalui apa yang mereka lakukan.
Mereka, sebenarnya, memimpin dengan cara memberi contoh, seolah-olah ada seseorang yang selalu mengikutinya, dengan diam-diam mencatat dan merekam aksi harian mereka agar bisa dilihat dan ditindak lanjuti oleh orang lain.
Kepemimpinan yang motivasional itu di dasari oleh Hukum Usaha Tidak Langsung. Menurut hukum ini, sebagian besar hal dalam kehidupan manusia itu lebih mudah dicapai secara tidak langsung, dibanding secara langsung.
Anda akan lebih mudah untuk menjadi pemimpin dengan cara menunjukkan bahwa anda punya berbagai kualitas kepemimpinan, dibanding dengan cara memerintahkan orang lain agar mengikuti petunjuk anda.
Dari pada berusaha membuat orang agar meniru, anda memfokuskan diri untuk menjalani hidup dengan cara yang begitu dikagumi, sehingga orang lain ingin menjadi seperti anda, tanpa anda perlu mengeluarkan sepatah katapun.
Dua Jenis Kekuasaan
Dalam bisnis, ada beberapa jenis kekuasaan. Dua diantaranya adalah kekuasaan pemberian dan kekuasaan posisi.
Kekuasaan posisi adalah yang berasal dari jabatan atau posisi. Contoh, jika anda menjadi menejer dalam suatu perusahaan, maka secara otomatis anda punya kekuasaan dan kewenangan tertentu yang menyertai kedudukan anda.
Anda bisa memerintah orang-orang dan membuat keputusan tertentu. Anda bisa tetap menjadi pemimpin, entah orang menyukai atau tidak menyukai anda.
Kekuasaan pemberian adalah yang di dapat karena menjadi diri anda. Dalam setiap organisasi, ada orang-orang tertentu yang memilki pengaruh dan dihormati, meski posisi mereka dalam jenjang keorganisasian mungkin tidaklah tinggi.
Orang-orang inilah para pemimpin sejati, karena kualitas, karakter, dan kepribadian yang dimilikinya.
Mungkin, para pemimpin yang paling motivasional itu adalah yang mempraktekkan apa yang disebut "kepemimpinan yang melayani." Confucius mengatakan, "Dia yang ingin menjadi penguasa harus menjadi pelayan dari semua."
Orang yang memandang diri sebagai pelayan, dan melakukan berbagai hal yang mungkin untuk membantu orang lain, adalah yang mempraktekkan bentuk tertinggi dari kepemimpinan yang melayani.
Selama bertahun-tahun, kita telah diarahkan untuk percaya bahwa pemimpin itu adalah mereka yang sangat berani, memancarkan kekuasaan dan keyakinan, memberikan perintah dan membuat keputusan untuk dipatuhi orang lain.
Tapi itu sudah kuno. Para pemimpin saat ini adalah dia yang bertanya, mendengar dengan seksama, merencanakan dengan hati-hati, lalu mengambil kesepakatan dengan semua orang yang diperlukan untuk mencapai suatu target.
Para pemimpin tidak mencoba untuk melakukan semuanya sendiri. Para pemimpin menyelesaikan berbagai hal dengan cara membantu orang lain menyelesaikannya.
Lima Kualitas Kepemimpinan
Ini membawa kita pada lima kualitas kepemimpinan yang motivasional. Ini adalah berbagai kualitas yang telah anda miliki pada tingkat tertentu.
Sehingga anda bisa mengembangkannya lebih jauh agar lebih menonjol dibanding orang-orang disekitar dalam waktu yang sangat singkat.
1. Visi
Kualitas pertama adalah visi. Ini adalah satu kualitas yang, paling membedakan antara pemimpin dan pengikut. Pemimpin itu punya visi. Pengikut tidak.
Pemimpin itu punya kemampuan untuk memandang jauh ke depan. Pengikut terjebak dalam aktivitas sehari-hari.
Pemimpin itu punya kemampuan untuk memperbaiki sudut pandangnya dalam memandang cakrawala dan kemungkinan yang lebih besar.
Sedangkan para pengikut itu adalah yang pandangannya selalu mengarah ke tanah yang ada di depannya, dan mereka begitu sibuk, hingga jarang memandang diri dan aktivitasnya dalam konteks yang lebih besar.
George Bernard Shaw menyimpulkan kualitas dari para pemimpin; dalam kata-kata yang menjadi salah satu ciri khasnya:
"Orang umumnya memandang apa ini lalu bertanya, 'Mengapa?' Aku sebaliknya memandang apa yang mungkin lalu bertanya, 'Mengapa tidak?'"
Cara terbaik bagi anda untuk memotivasi orang lain adalah dengan memotivasi diri sendiri. Cara tercepat untuk membuat orang lain bergairah mengenai suatu project adalah dengan membuat diri anda bergairah.
Cara membuat orang lain agar berkomitmen untuk mencapai suatu target atau hasil, adalah dengan membuat diri anda berkomitmen secara total. Cara membuat orang loyal kepada organisasi anda, adalah dengan menjadi contoh mengenai loyalitas dalam semua yang anda katakan dan lakukan.
Semua itu adalah penerapan dari Hukum Usaha Tidak Langsung. Semua itu terikat sangat kuat dengan kualitas visi.
Salah satu syarat dari kepemimpinan itu adalah kemampuan untuk memilih bidang keunggulan. Sama seperti seorang Jendral yang ahli dalam memilih medan pertempuran, seorang pemimpin yang unggul memilih bidang yang bisa dia dan orang lain lakukan dengan sempurna.
Komitmen untuk keunggulan adalah salah satu dari motivator yang paling ampuh. Semua pemimpin yang mengubah orang-orang dan organsisasi itu sangat antusias dalam mencapai keunggulan dibidang tertentu.
Visi paling motivasional yang bisa anda miliki untuk diri sendiri dan orang lain itu adalah untuk "Menjadi yang terbaik!"
Banyak orang yang belum menyadari bahwa kinerja yang unggul dalam melayani orang-orang itu adalah suatu keharusan, pondasi dasar agar bisa bertahan dalam ekonomi dimasa depan.
Banyak orang dan perusahaan yang masih setia dengan ide bahwa selama mereka bukan yang terburuk, mereka masih bisa tetap berbisnis. Ini sungguh menggelikan! Ini adalah pemikiran jaman pra sejarah.
Kita sekarang sudah berada di era keunggulan.Para konsumen berasumsi bahwa mereka akan mendapat kualitas yang unggul, dan jika tidak, mereka akan langsung pergi ke pesaing anda, mereka akan berpaling.
Sebagai pemimpin, tugas anda adalah menjadi unggul dalam apa yang anda lakukan, untuk menjadi yang terbaik dibidang usaha yang anda pilih. Tugas anda adalah memiliki sebuah visi mengenai standard yang tinggi dalam melayani orang-orang.
Anda tidak cuma memberikan contoh keunggulan dalam tingkah laku, tapi juga mengajarkannya pada orang lain sehingga mereka juga, menjadi berkomitmen kepada visi ini.
Ini adalah kunci untuk kepemimpinan yang melayani. Yaitu komitmen untuk melakukan pekerjaan yang berkualitas tertinggi dalam melayani orang-orang, baik di dalam maupun diluar organisasi.
Kepemimpinan saat ini harus difokuskan pada dua hal, yaitu orang-orang yang harus melakukan pekerjaannya, dan orang-orang yang berharap mendapat keuntungan dari pekerjaann tersebut.
2. Integritas
Kualitas kedua, yang mungkin menjadi kualtias yang paling dihormati dari para pemimpin, adalah integritas. Integritas adalah kejujuran penuh, mantap dalam semua yang anda katakan dan lakukan.
Integritas menjadi dasar dari semua kualitas lain. Ukuran dari integritas anda itu ditentukan oleh seberapa jujur anda dalam bidang-bidang kritis dari kehidupan anda.
Integritas berarti: Saat seseorang bertanya pada anda diakhir hari, "Apakah anda melakuan yang terbaik?" anda bisa menatap matanya sambil berkata, "Ya!"
Integritas berarti: Saat seseorang bertanya apakah anda bisa melakukannya dengan lebih baik, anda bisa menjawab dengan jujur, "Tidak, saya sudah melakukan semua yang saya mampu."
Integritas berarti bahwa anda, sebagai pemimpin, mengakui kelemahan anda. Itu berarti bahwa tugas anda adalah mengembangkan kekuatan dan membayar kelemahan anda.
Integritas berarti bahwa anda mengatakan yang sebenarnya, dan bahwa anda hidup dalam kebenaran pada semua yang anda lakukan dan dalam semua hubungan anda.
Integritas berarti bahwa anda berhadapan langsung dengan orang-orang dan situasi, dan anda tidak berkompromi mengenai apa yang anda percayai sebagai kebenaran.
3. Keberanian
Jika dua kualitas pertama dari kepemimpinan itu adalah visi dan integritas, maka kualitas ketiga adalah yang mendukung keduanya, yaitu keberanian. Keberanian adalah ciri yang paling membedakan dari seorang pemimpin sejati.
Keberanian itu hampir selalu terlihat dalam kata-kata dan aksi para pemimpin. Keberanian itu amat sangat diperlukan oleh kesuksesan, kebahagiaan, dan kemampuan untuk memotivasi orang lain.
Dalam sebuah cara, adalah hal yang mudah untuk membentuk sebuah visi untuk diri sendiri dan orang yang anda cita-citakan. Adalah hal yang mudah berkomitmen pada diri sendiri untuk hidup dengan penuh integritas.
Tapi untuk menjalankan visi dan komitmen anda diperlukan keberanian. Seperti yang anda tahu, begitu anda menetapkan standard yang tinggi untuk diri sendiri, anda akan mengalami berbagai rintangan dan cobaan.
Anda akan dikelilingi oleh berbagai godaan untuk mengkompromikan nilai-nilai dan visi anda. Anda akan merasakan dorongan yang kuat untuk "mengikuti arus."
Hasrat anda untuk mendapatkan rasa hormat dan kerjasama dari orang lain, bisa dengan mudah mengarah pada pengabaian prinsip-prinsip anda, dan disinilah dibutuhkan keberanian.
Keberanian yang dikombinasikan dengan integritas adalah pondasi dari karakter. Bentuk pertama dari keberanian adalah kemampuan untuk memegang prinsip-prinsip, untuk memperjuangkan apa yang anda percayai, dan menolak untuk mengalah, kecuali anda merasa alternatif itu benar.
Keberanian itu juga kemampuan untuk melangkah dengan yakin, untuk meluncur ke dalam ketidak tahuan, lalu menghadapi keraguan yang pasti datang, dan ketidak pastian yang selalu menemani setiap petualangan baru.
Orang umumnya tergoda oleh daya tarik zona nyaman. Ini mungkin seperti keluar dari rumah yang hangat dalam cuaca pagi yang dingin, berangin. Rata-rata orang, saat merasakan badai melintas diluar zona nyamannya, segera kembali masuk dimana ada kehangatan dan kesenangan.
Tapi pemimpin sejati tidak begitu. Mereka punya keberanian untuk melangkah keluar dari zona kenyamanan dan kelaziman, menuju ketidak jelasan meski tanpa ada jaminan kesuksesan.
Kemampuan untuk "berani mendatangi tempat yang belum terjamah" inilah yang membedakan pemimpin dari orang rata-rata. Ini adalah contoh yang harus anda ikuti jika anda ingin meningkat diatas rata-rata.
Itu adalah contoh yang juga menginspirasi dan memotivasi orang lain agar ikut meningkat dari level pencapaian sebelumnya.
Alexander the Great, raja dari Macedonia, adalah salah satu pemimpin besar sepanjang masa. Dia menjadi raja diusianya yang ke 19, saat ayahnya Philip II, dibunuh. Hanya dalam 11 tahun, dia berhasil menaklukkan dunia, memimpin pasukannya untuk melawan berbagai kekuatan superior.
Meski saat dia sudah berada diposisi tertinggi, menjadi penguasa dunia, orang paling berkuasa di jamannya, tapi dia tetap menghunus pedangnya diawal pertempuran dan memimpin pasukannya untuk maju ke dalam medan peperangan.
Dia bersikeras untuk memimpin dengan cara memberi contoh. Alexander merasa bahwa dia tidak bisa meminta pasukannya untuk mengorbankan nyawa, kecuali dia sendiri mau menunjukkan melalui aksi-aksinya.
Pandangan Alexander yang jauh ke depan, membuat bala tentaranya jadi begitu bersemangat dan termotivasi, sehingga tidak ada kekuatan dibumi yang bisa menghentikannya.
4. Realisme
Kualitas keempat dari kepemimpinan itu adalah realisme. Realisme adalah bentuk dari kejujuran intelektual.
Para realis bersikeras untuk melihat dunia seperti apa adanya, bukan seperti yang mereka harapkan. Objektivitas ini, penolakan untuk terlibat dalam penipuan diri ini, adalah ciri dari pemimpin sejati.
Mereka yang memiliki kualitas realisme tidak percaya pada keberuntungan, berharap akan keajaiban, berdoa agar mendapat pengecualian, berharap reward tanpa bekerja, atau berharap bahwa masalah akan hilang dengan sendirinya.
Semua itu adalah contoh dari penipuan diri, hidup dalam sebuah dunia fantasi. Pemimpin yang motivasional, bersikeras untuk melihat berbagai hal seperti apa adanya, dan mendorong orang lain untuk hidup dengan cara yang sama.
Sebagai pemimpin yang motivasional, anda harus mengumpulkan semua fakta, secara apa adanya. Anda menghadapi orang-orang dengan kejujuran dan mengatakan apa yang anda anggap benar.
Meski itu tidak berarti bahwa anda akan selalu benar, tapi anda akan tetap selalu mengekspresikan kebenaran dalam cara terbaik yang anda tahu.
5. Bertanggung Jawab
Kualitas kelima dari pemimpin yang motivasional adalah bertanggung jawab. Mungkin ini adalah kualitas yang paling sulit untuk ditanamkan.
Permainan kehidupan itu sangat kompetitif. Terkadang, kesuksesan besar dan kegagalan total itu hanya terpisah oleh jarak yang sangat kecil.
Saat menonton sepakbola, kita akan melihat bahwa pemenang itu bisa diputuskan hanya oleh satu point, dan satu point bisa disebabkan karena satu aksi atau kelalaian, disisi satu anggota team atau bagian kritis dari permainan.
Hidup itu sangat mirip dengan pertandingan olahraga. Hal-hal terkecil yang anda lakukan atau abaikan, bisa mengarahkan anda pada kemenangan atau kekalahan. Prinsip ini terutama sangat berlaku dalam menerima tanggung jawab untuk diri sendiri dan semua yang terjadi pada anda.
Kebalikan dari menerima tanggung jawab itu adalah mencari alasan, menyalahkan orang lain dan menjadi kesal, marah, benci pada orang atas apa yang telah mereka lakukan tidak lakukan untuk anda.
Salah satu dari ketiga tingkah laku ini bisa membuat anda kalah dalam pertandingan:
- Jika anda lari dari rintangan atau halangan lalu mencari alasan bukannya menerima tanggung jawab.
- Jika, saat menghadapi masalah atau tantangan, anda mencari alasan dan menyalahkan orang lain.
- Jika, bukannya menerima tanggung jawab saat hal-hal tidak sesuai rencana, anda malah mencari alasan, menyalahkan orang lain dan terus menerus menjadi marah dan kesal serta meluap-luap.
Cara Membentuk Kualitas Kepemimpinan
Kepemimpinan pribadi dan motivasional itu sangat mirip. Untuk memimpin orang lain, anda harus lebih dulu memimpin diri sendiri. Untuk menjadi contoh bagi orang lain, anda harus lebih dulu menjadi orang yang unggul.
Anda memotivasi diri sengan sebuah visi yang besar, dan saat anda bergerak secara bertahap ke arah realisasinya, anda memotivasi dan mendorong orang lain untuk bekerja sama dengan anda dalam memenuhi visi tersebut.
Anda menunjukkan kejujuran dan integritas total pada semua orang dalam apapun yang anda lakukan. Anda adalah jenis orang yang dikagumi dan dihormati serta ingin ditiru oleh orang lain.
Anda menetapkan sebuah standard yang juga menginspirasi orang lain. Anda hidup dalam kejujuran dengan diri sendiri dan orang lain, sehingga mereka merasa yakin dalam memberikan support dan komitmennya pada anda.
Anda menunjukkan keberanian dalam semua yang anda lakukan dengan menghadapi keraguan dan ketidak pastian, serta terus melangkah maju. Anda terus bergerak maju meskipun merasa ragu mengenai hasilnya.
Anda tidak membebani orang lain dengan ketakutan dan kekhawatiran anda. Anda menyimpannya untuk diri sendiri. Anda terus mendorong diri sendiri untuk keluar dari zona nyaman ke arah target anda.
Dan tidak peduli betapapun suramnya situasi, anda tetap maju sambil tersenyum. Anda sangat realistis. Anda menolak untuk terlibat dalam permainan mental atau penipuan diri. Anda juga mendorong orang lain untuk menjadi realistis dan objektif mengenai situasi mereka.
Anda mendorong mereka untuk menyadari dan menghargai bahwa ada harga yang harus dibayar untuk semua yang mereka inginkan. Mereka punya kelemahan yang harus diatasi, dan mereka punya standard yang harus dipenuhi, jika mereka ingin bertahan dan berjuang dalam pasar yang kompetitif.
Anda menerima tanggung jawab penuh atas hasil. Anda menolak untuk membuat alasan atau menyalahkan orang lain, atau menyimpan dendam pada orang yang anda anggap bersalah. Anda mengatakan, "Jika itu harus terjadi, itu terserah pada ku." Anda terus mengulangi kata-kata, "Aku bertanggung jawab."
Terakhir, anda mengambil aksi. Anda tahu bahwa semua persiapan mental dan pembentukan karakter itu hanyalah aksi pembuka. Yang penting itu bukan apa yang anda katakan, melainkan apa yang anda lakukan.
Ciri dari seorang pemimpin sejati itu adalah bahwa dia memimpin aksi. Dan siap untuk maju lebih dulu. Dia menetapkan contoh dan bertindak sebagai pemberi contoh. Dia melakukan apa yang dia harapkan orang lain akan lakukan.
Anda menjadi seorang pemimpin motivasional dengan cara memotivasi diri. Dan anda memotivasi diri dengan berjuang ke arah keunggulan, dengan berkomitmen pada diri sendiri untuk menjadi semua yang anda mampu.
Anda memotivasi diri dengan bekerja sepenuh hati dalam sebuah cara yang unggul. Anda memotivasi diri dan orang lain dengan terus mencari cara untuk membantu orang lain meningkatkan kehidupan dan mencapai targetnya.
Anda menjadi pemimpin yang motivasional dengan cara menjadi jenis orang yang orang lain ingin ikuti dan support dalam semua cara.
Tugas utama anda adalah mengambil kendali penuh atas perubahan diri dan menjadi seorang pemimpin dalam semua bidang kehidupan anda.