Formula Kesuksesan Terakhir
Oke, jadi sekarang kita sudah tahu bahwa kita semua punya biohardware atau sumberdaya mental yang sama, dan satu-satunya pertanyaan adalah apakah program yang kita instal ke dalamnya itu adalah program yang tepat.
Mari kita mulai dengan mengikuti jejak langkah para pemenang, orang-orang yang memproduksi hasil luar biasa. Orang-orang yang telah belajar cara memanfaatkan sumberdaya mereka secara optimal.
Jika kita bisa meniru pola keunggulan yang mereka tunjukkan, maka kita pasti bisa mendapatkan hasil yang sama luar biasanya, seperti yang mereka dapat! Tapi apa memang semudah itu?
Salah satu pertanyaan yang selalu kita tanyakan adalah: Adakah formula untuk kesuksesan? Apakah semua orang sukses itu mengikuti sebuah suatu pola khusus, sehingga bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan?
Setelah mempelajari ratusan contoh melalui buku, seminar, dan interview, akhirnya ditemukan bahwa, meski orang-orang sukses itu sepertinya punya keputusan, metode dan strategi yang sangat berbeda, tapi semuanya punya satu kesamaan.
Yaitu, mereka semua melakukan serangkaian langkah tertentu yang disebut dengan Formula Kesuksesan Terakhir.
Sekali lagi, tidak masalah apakah anda ingin menjadi seorang penemu, penjual yang sukses, guru yang menginspirasi, pengusaha pioneer, pengacara hebat atau konglomerat. Langkah-langkah universalnya tetap sama.
Formula ini terdiri dari enam langkah utama. Ikuti formula sukses ini, dan anda akan mampu untuk mencapai apapun yang anda inginkan. Abaikan langkah-langkah ini, maka mimpi-mimpi anda tidak akan pernah menjadi kenyataan.
Langkah 1. Tentukan Target Secara Spesifik
Langkah pertama untuk mendapatkan apa yang anda inginkan adalah tahu dengan pasti apa yang anda inginkan. Ini kedengarannya cukup simpel dan jelas.
Tapi yang sangat menyedihkan, kebanyakan orang sepertinya tidak pernah tahu apa yang mereka inginkan, hanya karena mereka tidak jelas menganai apa sebenarnya yang mereka inginkan.
Orang umumnya mengatakan ingin sukses. Tapi coba tanyakan apa yang ingin mereka capai, maka mereka umumnya akan menjawab, "Aku tidak tahu pasti."
Atau mereka akan memberikan jawaban yang tidak jelas misalnya, "Aku ingin bahagia," "Aku ingin punya banyak uang," "Aku ingin pekerjaan yang lebih baik," "Aku ingin terbebas dari kekhawatiran."
Ketahuilah, kecuali anda sudah punya target yang spesifik, maka anda tidak akan bisa memfokuskan waktu dan energi anda pada sesuatu yang nyata. Inilah kenapa banyak orang yang menemukan dirinya bergerak ke semua arah, hingga tidak pernah sampai dimanapun.
Kecuali anda sudah punya target spesifik, anda tidak akan bisa menyusun strategi yang efektif untuk sampai disana. Strategi yang dibutuhkan untuk menghasilkan 200 juta itu berbeda dengan strategi yang dibutuhkan untuk menghasilkan 200 milyar.
Begitu anda sudah mengklarifikasi target, mampu melihanya melalui mata-pikiran atau visualisasi, maka anda akan mulai memiliki fokus dalam hidup. Sehingga anda menjadi sangat jelas mengenai apa yang harus di lakukan agar bisa sampai di sana.
Dari biography orang-orang tersukses dan legendaris, dibidang apapun, kita bisa melihat bahwa pencapaian mereka yang luar biasa itu jarang karena kebetulan. Mereka melakukannya bukan karena kesuksesan itu dipercayakan pada mereka.
Kesuksesan mereka yang fenomenal itu adalah hasil dari definisi yang jelas mengenai output yang telah lebih dulu mereka tentukan, dan kerjakan tanpa henti, seringkali pada tahap yang sangat awal dalam kehidupan mereka.
Sangat sedikit pengalaman sukses yang terjadi karena kebetulan... entah itu menang lomba atau mendapat posisi. Hampir semuanya dimulai dengan merencanakan. Tapi, fakta yang menyedihkan adalah bahwa sebagian besar orang tidak punya rencana untuk kehidupannya, dan berakhir dengan mengikuti rencana orang lain.
Hanya saat kita sudah tahu apa yang kita inginkan dengan sangat spesifik, barulah kita mampu memfokuskan semua bakat dan energi. Sama seperti sinar laser yang mengarah ke targetnya. Dan dalam melangkah dengan pasti ke arah itu, kita mulai mendapatkan sumberdaya yang diperlukan untuk mewujudkannya.
Karena itu, dimanapun posisi anda dalam kehidupan saat ini, anda harus mulai menetapkan target yang spesifik mengenai apa yang ingin anda capai diberbagai bidang dari kehidupan anda.
Langkah 2. Susun Strategi
Langkah kedua dalam Formula Kesuksesan Terakhir adalah menyusun strategi akan menggerakkan anda ke arah hasil. Sekali lagi, semakin spesifik target anda, semakin mudah untuk menyusun strategi yang tepat.
Anda boleh saja mengerahkan semua semangat dan energi, tapi tanpa strategi yang tepat, anda tidak akan pernah mendapatkan apa yang anda inginkan. Dengan strategi yang tepat, maka tidak ada yang tidak mungkin bagi anda.
Sebagai contoh, bayangkan diri anda seolah-olah adalah seorang pemilik bisnis toko buah dengan keuntungan 100 juta per bulan. Katakanlah anda memutuskan untuk menetapkan target peningkatan keuntungan menjadi 150 juta per bulan.
Apakah hal itu mungkin? Mungkin. Misalnya dengan bekerja lebih keras, meningkatkan harga, meningkatkan jumlah penjualan, menjual secara online atau membuat program loyalty.
Tapi bagaimana jika anda menetapkan target menjadi 3 milyar per bulan dari bisnis buah? Apakah itu mungkin bisa dicapai?
Orang umumnya akan berkata, "Tentu tidak, karena tidak mungkin anda bisa menghasilkan uang sebanyak itu dari bisnis buah-buahan seperti itu!
Itu mungkin benar. Menghasilkan 3 milyar dari bisnis buah itu tidak mungkin, jika pemiliknya terus menggunakan strategi bisnis yang sama. Tapi, bagaimana jika dia mengubah total cara dia menjalankan bisnis buah lokalnya, apakah itu mungkin?
Misalnya, setelah mempelajari cara mengembangkan pangsa pasarnya, dia mulai menggunakan beberapa strategi, misalnya:
- membuat perencanaan bisnis yang dinamis,
- menigkatkan jumlah modal melalui investasi, menginvestasikan di dalam pengembangan R & D untuk mengembangkan merek buah yang superior,
- mencari dukungan dari supplier yang bisa diandalkan,
- membangun bisnis system fanchise kemudian melisensikannya ke ribuan pemilik bisnis diseluruh dunia untuk menjual bisnisnya.
Nah, apakah kemudian mungkin baginya untuk menghasilkan 3 milyar per bulan? Tentu! Dengan flesibilitas yang cukup dalam strategi, kita bisa mencapai hampir apapun.
Anda masih tidak percaya bagaimana mungkin bisnis buah lokal bisa berkembang dan menjadi bisnis global? Tidak mungkin?
Nah, lalu bagaimana mungkin seorang wanita dari Inggris bisa menciptakan produk perawatan kulit dan rambut di dapurnya mengggunakan buah dan sayuran, lalu memposisikan diri untuk bersaing melawan merek-merek kosmetik internasional, tapi kemudian sukses secara nasional dan global?
Dia menyusun strategi yang tepat, dengan menyertakan produk unik yang tepat. Wanita tersebut adalah Anita Roddick yang mendirikan perusahaan multi milyaran dollar Body Shops.
Cari petunjuk dari para pememang, pelajari strategi mereka. Jika anda ingin menjadi milyuner, pelajari strategi para milyuner. Jika anda ingin menjadi pemimpin hebat, tiru pola dari para pemikir hebat.
Langkah 3. Beraksilah Secara Konsisten
Langkah ketiga adalah beraksi secara konsisten, menggunakan strategi yang sudah anda susun. Ini akan menggerakkan anda, langkah demi langkah, ke arah target. Aksi yang konsiten adalah yang membedakan antara para pemimpi dari para pelaku.
Banyak orang yang berpendidikan tinggi itu tahu apa yang perlu dilakukan, mereka mengira tahu cara melakukannya, tapi tidak pernah melakukannya. Itulah kenapa banyak yang akhirnya cuma menjadi profesional dan konsultan, bekerja untuk para pengusaha sukses yang hanya lulusan sekolah menengah.
Okelah, jika memang itu yang mereka inginkan dalam hidup, tidak ada yang salah dengan hal itu, selama mereka merasa puas. Tapi jika anda merasa tidak puas dengan status quo anda, maka lakukan lah sesuatu mengenai hal itu.
Apa anda mengenal seseorang yang mungkin menurut anda kurang berbakat dan kurang cerdas dibanding anda, tapi ternyata jauh lebih sukses? Pernahkah anda bertanya pada diri sendiri, "Aku tahu aku lebih baik dibanding dia, tapi kenapa dia jauh lebih sukses?"
Anda mungkin memang lebih pintar, tapi aksi mereka jauh lebih banyak sehingga mendapat hasil yang jauh lebih banyak. Jadi, kenapa begitu banyak orang pintar yang gagal mengambil aksi konsisten ke arah target mereka?
Yang pertama, pahami bahwa apa yang mengarahkan aksi kita itu adalah kondisi emosional yang kita alami. Emosi misalnya takut, malas, cemas dan bingung bisa melumpuhkan kita. Sebaliknya, emosi misalnya antusias, motivasi dan keyakinan membuat kita bergairah untuk beraksi.
Kemampuan untuk mengarahkan dan mengatur diri agar selalu berada dalam kondisi puncak itu adalah apa yang disebut Pengendalian Diri.
Banyak orang yang sepertinya punya ide-ide hebat dan otak yang cerdas. Tapi karena kurang bisa mengendalikan diri, mereka tidak mampu mengarahkan emosinya agar memacu dirinya untuk beraksi.
Mereka mungkin punya ide bisnis yang hebat, tapi ketakutan melumpuhkannya. Mereka mungkin sudah punya target, tapi kurang termotivasi untuk mencapainya. Mereka bahkan mungkin sudah beraksi, tapi segera berhenti saat merasa frustasi.
Langkah 4. Ubah Kegagalan Menjadi Masukan
Saat anda menjalankan strategi dan beraksi secara konsisten, maka hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Kemungkin yang pertama adalah anda mengalami kesuksesan dengan bergerak ke arah atau mencapai target anda.
Tapi, kita tahu bahwa kita tidak selalu mencapai target. Kita sudah beraksi tapi tetap saja tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Banyak orang yang menyebut ini sebagai kegagalan. Apakah ini terjadi pada semua orang? Pasti.
Kita semua pernah gagal. Bahkan, semakin banyak aksi anda, semakin besar kemungkinan anda untuk gagal. Itulah kenapa orang yang sering mengalami kesuksesan juga lebih sering mengalami kegagalan dibanding orang lain.
Apa yang membedakan antara orang yang menikmati kesuksesan, dari mayoritas orang yang berakhir dengan tidak pernah mendapatkan apa yang mereka inginkan, adalah cara mereka merespon kegagalan.
Dalam merespon kegagalan, ada tiga cara yang orang gunakan:
Pola 1: Mencari Alasan, Menyalahkan, dan Menyerah
Apa yang dilakukan sebagian orang saat tidak mendapatkan apa yang diinginkan?
Mereka mulai mencari berbagai alasan dan menyalahkan semua orang dan semua hal. Mereka mengatakan hal-hal misalnya, "Itu tidak adil," "Aku tidak cukup pintar," atau "Itu terlalu sulit."
Karena merasa merasa tidak punya harapan dan frustasi, kelompok pertama ini akan berhenti beraksi lalu menyerah! Mereka akan menganggap target tersebut berada diluar jangkauannya.
Orang-orang ini seringkali berkata, "Aku sudah mencoba sebelumnya, tapi tidak berhasil!" Pernah mengenal orang yang selalu menggunakan pola ini? Apakah anda juga pernah melakukan hal yang sama?
Pola 2: Terus Mencoba Hal yang Sama Berulang-ulang
Kelompok ini punya tekad yang lebih kuat dibanding kelompok pertama. Saat tidak mendapatkan hasil, mereka tidak segera menyerah.
Mereka akan membuat dirinya untuk kembali beraksi. Motto dari kelompok ini, "Aku gagal karena aku tidak berusaha dengan cukup keras," atau "Aku akan terus mencoba sampai berhasil."
Jadi mereka terus beraksi, memberikan waktu, energi dan usaha lebih banyak. Tidak peduli berapa kalipun mereka gagal, mereka akan terus berusaha semakin keras. Apakah akhirnya mereka akan mencapai target?
Itu tergantung. Jika mereka menetapkan target yang kecil, atau bertahap, maka dengan waktu dan usaha yang cukup, pada akhirnya mereka akan sukses.
Tapi, jika mereka menetapkan target yang besar atau luar biasa, misalnya menjadi top dibidangnya, mereka tidak pernah sukses hanya dengan terus mencoba. Mereka mungkin mendapat hasil yang lebih baik, tapi tidak akan pernah mencapai target.
Mengapa?
Karena, meski terus beraksi, tapi mereka tidak mengubah strateginya. Jika anda terus menggunakan metode yang sama dalam melakukan sesuatu, maka anda akan terus mendapatkan hasil yang sama.
Nah, apakah anda mengenal seseorang yang masuk ke dalam pola perulangan seperti ini dalam hidupnya? Apakah anda juga pernah melakukan hal yang sama?
Pola 3: Menerima Masukan, Mengubah Strategi, Lalu Kembali Beraksi
Lalu, pola apa yang digunakan oleh semua orang yang sukses?
Saat tidak mencapai target, mereka tidak menganggap itu sebagai kegagalan, melainkan sebagai masukan. Entah masukan yang menyangkut strategi, atau aksi mereka yang memang kurang.
Kemudian, mereka menggunakan masukan ini untuk segera mengubah strategi lalu kembali beraksi. Jika tetap tidak suskes, mereka mendapat lebih banyak masukan, mengubah strategi lalu kembali mencoba, sampai sukses. Mereka akan melakukan apapun yang perlu.
Jadi, ingat, setiap kali tidak mendapat apa yang anda inginkan, itu adalah masukan yang diberikan oleh kehidupan. Itu adalah masukan yang akan selalu anda perlukan, dalam usaha mencari metode yang paling tepat, sampai anda mencapai target.
Thomas Edison melakukan 10.000 kali percobaan, sebelum akhirnya menciptakan lampu pijar. Saat ditanya, dia mengatakan bahwa awalnya dia harus menemukan 9.999 cara yang tidak efektif untuk membuat lampu pijar.
Kemudian dia menggunakan masukan ini untuk mengubah strateginya, sampai akhirnya dia mendapatkan apa yang dia inginkan.
Nah, sekarang anda sudah memilikinya. Inilah Formula Kesuksesan Terakhir. Ini adalah empat langkah untuk mendapatkan apapun yang anda inginkan dalam hidup.
Anda cuma perlu tahu apa yang anda inginkan secara spesifik, menyusun strategi, beraksi, menerima masukan, lalu terus mengubah strategi dan beraksi, sampai akhirnya anda sukses.
Tapi tunggu dulu! Jika meraih kesukesan itu begitu mudah, lalu kenapa tidak semua orang melakukannya? Karena ada dua unsur utama yang menentukan apakah formula ini manjur atau tidak. Yaitu Kepercayaan dan Nilai-nilai kita.
Langkah 5. Sistem Kepercayaan yang Memperkuat
Kepercayaan kita itu seperti tombol 'on' dan 'off' bagi otak dan sumberdaya internal kita. Tanpa kepercayaan yang tepat, tidak satupun langkah dari formula kesuksesan ini yang akan anda ambil.
Kepercayaan kita menentukan apa yang kita inginkan dan apa yang kita lakukan saat tidak mendapatkannya. Jika anda punya kepercayaan yang membatasi misalnya, "Itu terlalu sulit," atau "Itu tidak mungkin," maka sangat besar kemungkinan anda tidak mau repot untuk menetapkan target.
Jika anda tidak memiliki kepercayaan-kepercayaan yang menguatkan, maka anda tidak akan pernah mau menetapkan target. Dan juga tidak ada orang lain yang bisa menetapkannya untuk anda.
Begitu juga berbagai kepercayaan yang membatasi mengenai diri dan situasi anda, akan membuat anda 'menyerah' dan bukannya mengubah strategi lalu kembali beraksi sampai akhirnya anda sukses.
Jika anda percaya bahwa anda tidak punya kemampuan untuk menguasainya, atau bahwa "itu terlalu sulit," maka sepertinya anda akan segera menyerah, bukannya mengubah strategi lalu kembali beraksi.
Jadi, sebuah sistem kepercayaan yang memperkuat itu adalah salah satu kunci utama yang anda perlukan untuk memulai seluruh langkah dari formula ini.
Langkah 6. Nilai-nilai: Sumber Kekuatan Kita
Kunci kedua yang menggerakkan Formula Kesuksesan Terakhir ini adalah nilai-nilai, atau apa yang kita junjung tinggi, dan hidup menurutnya. Nilai-nilai itu seperti tombol emosional yang mengarahkan tingkah laku kita.
Nilai-nilai adalah apa yang kita anggap penting dalam hidup. Kita semua punya nilai-nilai yang sangat berbeda terhadap sesuatu, misalnya kesuksesan, kebebasan, cinta, keamanan dan kebahagiaan.
Dan cara kita merangking hal-hal inilah yang menentukan berbagai pilihan dan aksi yang kita ambil. Sebagian orang bersemangat untuk mencapai targetnya karena mereka butuh merasa aman.
Sebagian lain mungkin digerakkan oleh nilai yang berbeda, misalnya kebebasan. "Aku ingin menghasilkan uang yang cukup agar bisa bebas" (bebas berkeinginan, bebas untuk keluar dari pekerjaan yang membosankan) adalah sebuah target yang sering kita dengar.
Hal yang terpenting adalah bahwa apapun nilai-nilai kita, itu harus sesuai dengan target-target kita. Alasan utama kenapa orang umumnya tidak tergerak untuk mencapai targetnya, adalah karena mungkin itu tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai-nilai mereka.
Formula Kesuksesan Terakhir… Dalam Aksi
Formula Kesuksesan Terakhir adalah serangkaian langkah paling ampuh yang bisa pernah anda gunakan, untuk mencapai apapun yang anda inginkan.
Orang-orang yang mengikuti formula ini, akan menciptakan kesuksesan secara konsisten. Mereka yang terus menerus gagal, adalah mereka yang gagal untuk mengikuti salah satu dari enam langkah utama ini.