Sebagian dari teman ingin kita percaya bahwa affirmasi positif itu lebih penting dibanding aktivitas.

Dari pada melakukan sesuatu yang konstruktif, mereka malah menyuruh kita untuk mengulangi berbagai pernyataan pada diri sendiri yang mengaffirmasikan bahwa semuanya baik-baik saja, misalnya, "Setiap hari dalam berbagai cara aku menjadi lebih baik dan semakin baik."

Kita harus ingat bahwa disiplin itu dibutuhkan untuk perkembangan, dan bahwa affirmasi tanpa disiplin itu adalah awal dari khayalan.

Tidak ada yang salah dengan affirmasi, selama kita masih mengingat dua aturan penting. Pertama, kita tidak boleh membiarkan affirmasi untuk menggantikan aksi. Merasa lebih baik itu bukanlah pengganti dari melakukan yang lebih baik. Dan kedua, apapun yang kita affirmasikan haruslah nyata.

Jika kenyataannya kita tidak punya uang, maka affirmasi terbaik adalah dengan mengatakan, "Aku tidak punya uang." Sebab itu akan memulai proses berpikir. Jika diucapkan dengan keyakinan, kata-kata ini akan mengarahkan setiap orang  yang bijaksana dari keengganan menjadi aksi.

Jika mereka yang hidupnya berada diluar kontrol mau menghadapi kenyataan yang pahit ini, kemudian mendisiplinkan diri untuk mengatasi keyataan tersebut, bukan-nya malah menipu diri dengan membuat pernyataan yang palsu dan keliru, maka perubahan yang positif akan menjadi hasil yang pasti.

Realitas itu selalu awal yang terbaik. Di dalam realitas terdapat kemungkinan dari keajaiban diri kita sendiri. Kekuatan keyakinan dimulai dengan realitas. Jika kita bisa membuat diri sendiri untuk menyatakan kebenaran mengenai diri dan kondisi kita, maka kenyataan akan membebaskan kita.

Begitu kita mulai memahami dan menerima kenyataan, maka janji masa depan akan membebaskan kita dari khayalan, yang telah memperbudak kita.

Cepat atau lambat, kita harus berhenti menyalahkan pemerintah, pajak, bank, boss, tagihan, tetangga, kebijakan perusahaan, harga yang tinggi, rekan kerja, masa lalu, orang tua, kemacetan, atau cuaca, atas kegagalan kita dalam mengambil bagian kenikmatan yang berasal dari perkembangan.

Begitu kita memahami apa sebenarnya yang telah menyebabkan kita berada dan menjadi seperti sekarang ini, maka rasa malu kita mengenai kenyataan dan kemauan kita untuk mengakuinya, akan memulai proses dari kemiskinan ke keberuntungan.

Perubahan Dimulai dari Pilihan

Kapanpun kita mau, kita bisa mulai mendisiplinkan diri untuk mengubah semuanya. Setiap saat, kita bisa mulai membuka buku yang akan membuka pikiran terhadap berbagai pengetahuan baru.

Setiap saat, kita bisa memulai aktivitas yang baru. Setiap saat, kita bisa memulai proses perubahan hidup. Kita bisa segera melakukannya, atau besok, atau minggu depan, atau bulan depan, atau tahun depan.

Kita juga bisa tidak melakukan apapun. Kita bisa berpura-pura dari pada berusaha. Dan jika ide untuk mengubah diri itu membuat kita tidak nyaman, kita bisa tetap menjadi seperti sekarang ini.

Kita bisa memilih bersantai dari pada bekerja keras, menghibur dari pada mendidik diri, menipu diri dari pada menghadapi kenyataan, meragukan diri sendiri dari pada merasa yakin pada diri sendiri.

Pilihannya selalu terserah kita. Tapi sementara kita mengutuk efeknya, kita terus memupuk penyebabnya. Seperti pengamatan unik yang dilakukan oleh Shakespeare, "Kesalahan... bukan terletak pada bintang, melainkan pada diri kita sendiri."

Kita menciptakan kondisi saat ini melalui berbagai pilihan dimasa lalu. Kita punya kemampuan dan tanggung jawab untuk membuat pilihan yang lebih baik, mulai saat ini.

Mereka yang berada dalam pencarian akan kehidupan yang lebih baik tidak perlu lagi mencari jawaban lain, atau membutuhkan waktu lebih banyak untuk berpikir, agar bisa mendapat kesimpulan yang lebih baik.

Yang mereka butuhkan adalah kenyataan. Mereka membutuhkan kenyataan yang utuh. Dan mereka tidak membutuhkan apapun selain kenyataan.

Kita tidak bisa membiarkan kesalahan kita dalam menilai, yang selalu diulangi setiap hari, mengarahkan kita ke jalan yang salah. Kita harus kembali ke hal-hal dasar yang membuat perbedaan besar dalam kehidupan. Aktivitas adalah salah satu hal dasar yang penting tersebut, yang tidak boleh kita abaikan.