Apakah Anda Terikat pada Keterbasan?

Apakah anda pernah menonton sirkus dan memperhatikan bahwa, gajah yang sangat besar itu terikat pada sebuah pancang kayu yang hanya dihubungkan dengan sebuah tali yang kecil?

Sedangkan bayi gajah punya rantai besi yang besar melingkar dikakinya dan terikat pada sebuah pancang besi yang menancap jauh ke dalam tanah. Itu terjadi karena bayi gajah harus dirantai kuat saat mereka masih sangat kecil untuk menjaganya agar tidak berlari kemana-mana.

Jika tiang pancangnya cukup dalam dan rantainya cukup kuat, maka bayi gajah tidak akan mampu melepaskan diri. Hingga akhirnya tiba saat dimana bayi gajah tidak lagi berontak dan mencoba untuk menariknya.

Lalu seseorang mengganti pancang besi dengan kayu, karena tahu gajah tersebut sudah dikondisikan untuk percaya bahwa dia tidak bisa melepaskan diri.

Dengan menciptakan keterbatasan melalui sistem kepercayaan kita sendiri, kita juga melakukan hal yang sama. Kita menjadi terbatas, bukan oleh realitas, melainkan oleh apa yang kita anggap sebagai realitas.

Saya pernah punya seekor kucing yang sepertinya percaya bahwa dia tidak bisa melompat ke tempat-tempat yang tinggi, jadi tidak tidak pernah mencobanya. Saat usianya bertambah, kucing tersebut jadi pikun dan lupa bahwa dia sebelumnya tidak tahu cara melompat.

Lalu suatu hari, saat saya baru pulang, kuncing tersebut sedang duduk diatas rak tertinggi pada lemari buku. Dia telah menjatuhkan semua buku dan benda seni.

Seperti yang anda lihat, kepikunan si kucing membuatnya lupa pada apa yang tidak bisa dilakukannya. Lalu apa yang terjadi jika kita menjadi pikun dalam cara yang positif? Kita mungkin akan melupakan semua hal yang sebelumnya tidak bisa kita lakukan, lalu melakukannya.

Pahami Berbagai Aturan Kehidupan

Pahami bahwa, jika hidup anda tidak berjalan seperti yang anda inginkan, itu karena anda telah menerima berbagai kepercayaan keliru yang menghalangi anda untuk menjadi semua yang anda cita-citakan. Sayangnya, mayoritas orang diplanet ini merasa tidak berdaya.

Saat kita melihat dunia dan melihat penderitaan, kesengsaraan dan kemiskinan, saat kita melihat begitu banyak orang yang berniat baik tapi tidak melakukannya, dunia terlihat edan. Kita melihat orang-orang menyerah, percaya bahwa mereka harus mengambil dari orang lain agar bisa memilikinya sendiri.

Jarang kita melihat ke dalam untuk mencari jawaban atas kebingungan ini. Jarang ada orang yang benar-benar mencari untuk mengetahui apa saja aturan dari kehidupan itu.

Apa yang terjadi adalah bahwa dalam ketidaktahuan kita mengenai diri sendiri dan kehidupan, kita bertengkar, berperang dan bersitegang untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Dan itu berakhir dengan sama sekali tidak ada hasil.

Memainkan Game Kehidupan

Anda tahu bukan, hidup itu adalah sebuah permainan. Sebagian orang memainkan game perjuangan. Sebagian orang memainkan game kesakitan. Sebagian orang memainkan game kemiskinan. Sebagian orang memainkan game selalu menjadi benar. Sebagian orang memainkan game penyesalan.

Tapi sebagian lagi memainkan game kebahagiaan, kesejahteraan dan kesehatan. Pahami bahwa masing-masing orang memainkan sebuah game yang dia buat sendiri, dan tidak ada game yang harus lebih baik dibanding yang lain. Jika game tersebut tidak memberikan manfaat, kita harus berhenti memainkannya.

Lihat kehidupan anda. Carilah rahasia kepuasan apa yang anda dapat dari menjadi tidak bertanggung jawab atas kehidupan anda. Jenis rahasia kepuasan apa yang mungkin berada di dalam perasaan menjadi korban? Bagaimana mungkin orang bisa menikmati perasaan lemah, atau miskin atau tidak cukup?

Jawabannya ada di dalam hasil atau nilainya. Sebagai contoh, jika anda memainkan game menjadi orang lemah, maka orang harus lain harus mencintai, merawat dan melindungi anda. Itu adalah cara paling efektif untuk mendapatkan perhatian.

Jika memainkan game menjadi selalu tidak punya pendirian dan membiarkan orang lain yang memutuskan untuk anda, maka anda akan terlindungi dari disalahkan jika anda membuat kesalahan. Dengan kata lain, anda membiarkan kedua tangan terikat dibelakang, supaya bisa berharap seseorang akan mengurus anda.

Dalam memainkan rutinitas ketidakberdayaan, anda sebenarnya mengontrol orang lain. Kekuatan dari orang-orang "tidak berdaya" itu sangat luar biasa. Mereka sangat ahli untuk membuat orang lain agar mau memainkan peran yang telah mereka tuliskan untuknya.

Lihat pada nilai yang anda dapat dari hasil anda. Sebuah contoh adalah dengan menjadi sakit. Lihat pada nilai yang anda dapat dari menjadi sakit. Anda mungkin mengatakan, "Itu kejam dan tidak sensitif. Kau tidak tahu apa yang sudah aku alami."

Bukan, itu bukan kejam. Malah akan menjadi kejam jika menolaknya. Apa yang ingin anda katakan sebenarnya adalah bahwa penyakit anda punya kekuatan lebih besar dibanding anda dalam menentukan takdir anda. Pertanyaannya disini adalah siapa yang memberikan kekuatan seperti itu pada penyakit?

Jika anda mengalami kesakitan, amatilah itu. Jangan memberikan penilaian pada diri sendiri. Biarkan itu memberitahu anda sesuatu. Ketahui bahwa apapun yang terjadi di dalam tubuh anda, itu dimulai dari dalam pikiran anda.

Penyakit di dalam tubuh itu adalah reaksi dari pikiran anda. Karena tubuh anda itu adalah sebuah mekanisme pemberi masukan bagi pikiran anda, dia akan selalu membuat anda tahu apa yang terjadi di dalam pikiran sadar dan perasaan anda. Biarkan tubuh anda menjadi guru anda.

Sungguh menarik bahwa dalam masyarakat kita, menghabiskan 50 juta untuk mengatasi serangan jantung itu adalah hal yang sangat lumrah, tapi apa yang akan orang katakan jika anda menghabiskan jumlah yang sama hanya untuk bersenang-senang?

Mereka akan menganggap anda gila, dan mungkin akan iri pada anda. Sepertinya kita punya prioritas yang terbalik. Mungkin, jika kita menghabiskan 50 juta untuk bersenang-senang, tidak banyak orang yang mengalami serangan jantung. Pikirkan itu. Mendapat kesenangan itu tidak normal, merasa sakit itu baru normal.