Kelalaian Memperbesar Tantangan yang Pasti Datang

Meski tantangan bisa bertindak sebagai jalan untuk membantu mencapai target kita, tapi kita tidak perlu mengundangnya secara sengaja agar masuk ke dalam hidup kita.

10 tahun yang akan datang kita akan berada disuatu posisi, pertanyaannya adalah dimana? Sekaranglah waktunya untuk memperbaiki 10 tahun berikutnya. Hidup akan memberikan kita rintangan yang cukup tanpa kita perlu menariknya dengan sengaja.

Salah satu cara terbaik untuk meminimalkan tantangan dimasa depan, adalah dengan mengantisipasi hasil dari kelalaian kita saat ini. Mengantisipasi hasil dari kelalaian kita saat ini dimulai dengan menanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan penting berikut ini:

  • Berapa banyak buku yang sudah aku baca dalam 90 hari terakhir?
  • Seberapa rutin aku sudah berolahraga bulan lalu?
  • Berapa banyak penghasilan ku yang aku investasikan tahun ini?
  • Berapa banyak aku menulis minggu kemarin?
  • Berapa banyak waktu yang aku sisihkan untuk menulis di jurnal bulan ini?

Jawaban dari pertanyaan ini dan berbagai pertanyaan lain, akan memberikan kita informasi yang penting mengenai potensi kita untuk berkembang dan mendapat imbalan dimasa depan. Jika kita tidak mendisiplinkan diri terhadap hal-hal kecil, kita akan kurang disiplin terhadap peluang-peluang besar saat mereka muncul.

Setiap kesalahan yang dikalahkan oleh aktivitas disiplin, akan memuluskan jalan kita menuju kesuksesan dimasa depan. Dan itulah cara teka-teki kehidupan diselesaikan, satu kemenangan untuk satu waktu.

Nilai dari Keyakinan Dalam Menentukan Hasil

Mereka yang mengejar kehidupan yang lebih baik seharusnya tidak boleh melakukan kurang dari yang mereka mampu. Sebab, itu akan memberikan dampak yang sangat merusak. Itu akan merusak keyakinan diri dan mengurangi harga diri kita.

Melakukan kurang dari yang kita mampu akan mempengaruhi sikap kita. Itu mengarah pada penurunan emosi, dan memberikan hasil yang memalukan lagi menakutkan.

Melakukan kurang dari yang kita bisa akan menciptakan rasa bersalah; rasa bersalah mengarah pada kerisauan, dan kerisauan melahirkan keraguan. Kemudian hilanglah keyakinan diri dan lengkaplah sudah rancangan untuk kegagalan.

Semakin tidak mampu kita merasa, semakin kurang yang kita lakukan, dan semakin kurang aktivitas berarti semakin sedikit hasil. Hasil kita menurun, begitu juga sikap kita. Spiral negatif sekarang telah dimulai, dan tidak lagi kehidupan kita akan berputar diluar kontrol.

Dan dari mana semua itu dimulai? Yaitu saat kita membiarkan diri untuk melakukan kurang dari yang kita mampu. Semakin banyak hal yang kita biarkan tidak selesai, semakin berkurang keyakinan kita, bukan cuma terhadap diri sendiri, tapi juga terhadap kemungkinan dari masa depan kita yang lebih baik.

Tapi ada solusi untuk mereka yang hidupnya terjebak dalam spiral negatif ini. Dengan mulai memperbaiki sikap, kita menempatkan diri diposisi yang lebih baik untuk memulai proses pengambilan aksi. Dari peningkatan aktivitas, kita bisa memproduksi hasil-hasil baru. Dari hasil-hasil awal ini, keyakinan diri kita mulai meningkat.

Dan saat keyakinan diri kita meningkat, kita mendorong diri untuk melakukan berbagai aktivitas baru yang memproduksi hasil-hasil baru, dan itu akan meningkatkan sikap kita jadi lebih baik lagi.

Tiba-tiba, hidup yang tadinya berputar diluar kontrol, sekarang kehidupan itu bergerak ke arah masa depan. Itu dimulai dengan melakukan apapun yang diperlukan untuk mengubah sikap kita -- titik awal dari semua perkembangan dan pencapaian manusia.

Terkadang, resep terbaik untuk sikap yang buruk itu adalah aktivitas. Kita mungkin akan menemukan diri dengan sebuah sikap yang bisa diterima, yang diperlukan untuk mengaplikasikan bakat kita.

Orang bijak mengatakan, "Orang yang lemah adalah mereka yang membiarkan sikapnya untuk mengontrol aksinya, sedangkan orang yang kuat adalah mereka yang memaksa aksinya untuk mengontrol pemikirannya."

Entah resep untuk kesuksesan itu dimulai dari aktivitas ataukah sikap, tapi langkah penting adalah memperbaiki salah satunya. Ketidak-aktifan, apapun penyebabnya, itu tidak bisa diterima.

Aksi bisa dimulai dengan membuat jurnal atau membaca buku. Bisa juga dengan sekedar mematikan radio dan mendengarkan kaset yang akan memberikan berbagai wawasan baru.

Setiap kali hidup kita naik turun, kita hanya perlu menemukan sesuatu yang bernilai untuk dilakukan agar bisa mengubah hal-hal menjadi lebih baik. Kita harus melakukannya dengan keyakianan sejak awal. Kita mungkin harus melakukannya meski dihinggapi rasa takut.

Tapi pada akhirnya, keraguan dan ketakutan kita akan menyingkir saat kita berkomitmen untuk mengambil aksi. Hasil-hasil yang diproduksi oleh tindakan-tindakan awal yang disertai dengan keyakinan ini akan menjadi pondasi yang menjadi landasan dari seluruh kehidupan kita yang baru.

Hasil itu lebih dari sekedar sebuah tujuan; mereka adalah bibit-bibit kenikmatan dan kesenangan dimasa depan. Setiap hasil yang kita alami, betapapun kecilnya itu, adalah langkah pasti berikutnya yang diambil ke arah pencapaian dalam hidup.