Atur Prioritas Anda

Ditahun 1970, psycholog Dr. Edward Banfield dari Harvard University menulis buku berjudul The Unheavenly City, yang menjelaskan salah satu penelitiannya mengenai kesuksesan dan pengaturan prioritas.

Target Banfield adalah untuk mencari tahu bagaimana dan mengapa, sebagian orang menjadi bebas secara finansial sepanjang masa kerjanya.

Dia memulai dengan keyakinan bahwa jawaban dari pertanyaan ini akan ditemukan dalam berbagai faktor misalnya latar belakang keluarga, pendidikan, kecerdasan, pengaruh hubungan, dan beberapa faktor kongkret lainnya.

Apa yang akhirnya dia temukan adalah bahwa alasan utama dari kesuksesan dalam hidup itu adalah sikap pemikiran tertentu. Banfield menyebut sikap ini sebagai "perspektif jangka panjang."

Dia mengatakan bahwa orang yang paling sukses dan paling besar peluangnya untuk meningkat secara ekonomi itu, adalah mereka yang selalu mempertimbangkan masa depan sebelum mengambil setiap keputusan.

Dia menemukan bahwa semakin panjang periode waktu yang digunakan seseorang sebagai bahan pertimbangan saat merencanakan dan beraksi, maka semakin besar peluangnya untuk mencapai kesuksesan besar dalam karir.

Sebagai contoh, salah satu alasan mengapa profesi dokter itu menjadi salah satu profesi yang paling dihormati adalah karena mereka telah banyak berinvestasi, baik dalam bentuk kerja keras untuk belajar maupun finansial, sehingga akhirnya mereka dianggap layak untuk membuka praktek.

Setelah mengikuti berbagai kuliah di universitas, magang, penempatan dan pelatihan praktek, seorang dokter mungkin akan berusia minimal 30 tahun sebelum akhirnya dia mampu untuk mendapatkan penghasilan yang cukup.

Tapi mulai dari titik itu dan seterusnya, pada dokter tersebut menjadi salah satu dari profesi yang paling sukses dan paling dihormati. Itu antara lain karena mereka punya perspektif jangka panjang.

Kunci penting untuk kesuksesan dalam menyusun prioritas adalah dengan memiliki perspektif jangka panjang. Anda bisa tahu seberapa penting sesuatu itu untuk saat ini, yaitu dengan mengukur potensi dampaknya bagi kehidupan anda dimasa depan.

Sebagai contoh, saat pulang ke rumah dari tempat kerja anda lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan anak-anak dan pasangan, dari pada menonton TV atau membaca koran, berarti anda punya perspektif jangka panjang.

Sebab anda tahu bahwa, menginvestasikan waktu dalam kesehatan dan kebahagiaan dari anak-anak dan pasangan anda itu, adalah sesuatu yang sangat bernilai dan layak diberi prioritas tertingi untuk penggunaan waktu anda.

Jika anda mengambil kursus tambahan dimalam hari untuk meningkatkan skill dan membuat diri jadi lebih berharga bagi pimpinan anda, berarti anda bertindak dengan perspektif jangka panjang.

Sebab, mempelajari sesuatu yang praktis dan bermanfaat itu akan memberikan dampak jangka panjang bagi karir anda.

Kata kunci yang harus selalu diingat saat mengatur prioritas adalah pengorbanan. Saat mengatur prioritas, biasanya anda harus mengorbankan kesenangan saat ini, demi mendapat kesenangan yang lebih besar dimasa depan.

Mengatur prioritas mengharuskan anda meninggalkan kesenangan jangka pendek demi meraih kesenangan jangka panjang yang jauh lebih besar dan penting.

Para pakar ekonomi mengatakan bahwa ketidakmampuan menunda kesenangan, yaitu kecendrungan natural untuk menghabiskan semua penghasilan, dan mind-set untuk melakukan apa yang menyenangkan, mudah, dan nikmat, adalah penyebab utama dari kegagalan ekonomi dan kehidupan pribadi.

Sebaliknya, mendisiplinkan diri untuk melakukan apa yang anda tahu bahwa hal itu benar dan penting, meski sulit, adalah jalan tol untuk kebanggaan, harga diri dan kepuasan pribadi.

Jadi, mengatur prioritas itu dimulai dengan memutuskan apa yang menurut anda paling penting dalam hidup, lalu mengatur waktu dan aktivitas sehingga semua yang anda lakukan itu adalah hal paling penting bagi tercapainya tujuan itu.

Setelah anda menyusun prioritas jangka panjang, maka untuk menyusun prioritas jangka pendek jadi lebih mudah. Proses pengaturan prioritas jangka pendek ini bisa dimulai dengan sebuah buku tulis dan pena.

Setiap kali anda merasa kewalahan karena begitu banyak yang harus anda kerjakan, sedangkan waktu yang tersedia sangat sedikit, tarik napas panjang, lalu tuliskan semua yang perlu anda selesaikan.

Meski tidak tersedia waktu yang cukup untuk melakukan semuanya, tapi selalu ada waktu yang cukup untuk melakukan hal-hal yang paling penting, dan untuk tetap mengerjakannya hingga selesai.

Peter Drucker pernah mengatakan, "Efisiensi itu adalah melakukan berbagai hal dengan benar, tapi efektivitas itu adalah melakukan berbagai hal yang benar." Dan ini membutuhkan pemikiran.

Begitu anda sudah membuat daftar tugas, selanjutnya adalah menanyakan berikut ini: "Jika aku harus keluar kota selama satu bulan, dan cuma bisa menyelesaikan salah satu tugas dari daftar ini, tugas yang mana itu?"

Pikirkan, kemudian lingkari tugas yang anda pilih. Lalu tanyakan lagi: "Jika aku hanya bisa menyelesaikan satu lagi, tugas yang manakah itu?" Jawaban ini akan menjadi tugas kedua yang anda lingkari.

Lakukan latihan ini sebanyak 5-6 kali, sampai anda selesai menentukan prioritas tertinggi dalam daftar. Kemudian beri nomor masing-masing menurut tingkat kepentingannya. Dengan prioritas ini, anda sudah siap untuk mulai bekerja dengan efektif ke arah pencapaian target utama.

Metode populer lainnya untuk mengatur prioritas, setelah anda menentukan target utama adalah, metode A-B-C-D-E. Yaitu anda menandai huruf-huruf tersebut di sebelah masing-masing tugas dalam daftar.

  • A = untuk sesuatu yang sangat penting; harus segera dikerjakan; berdampak sangat negatif jika tidak selesai.
  • B = untuk sesuatu yang penting; tapi tidak sepenting tugas A, dan hanya berdampak kecil jika tidak selesai.
  • C = untuk sesuatu yang menyenangkan; tapi tidak sepenting tugas A dan B, dan tidak berdampak negatif jika tidak selesai.
  • D = untuk sesuatu yang bisa di serahkan pada orang lain.
  • E = untuk sesuatu yang harus dihilangkan, setiap kali memungkinkan.

Setelah menggunakan metode ini, maka sangat mudah bagi anda untuk mengetahui mana yang penting dan mana yang tidak. Sehingga anda bisa memfokuskan waktu dan perhatian untuk hal-hal terpenting yang perlu anda lakukan.

Begitu anda bisa melihat dengan jelas satu atau dua hal terpenting yang harus anda kerjakan, fokuskan seluruh pemikiran dan katakan tidak pada semua pengganggu yang menghalangi anda untuk menyelesaikan tugas ini.

Sebagian besar stress yang dialami orang dalam dunia kerja itu adalah karena mengerjakan tugas-tugas yang berprioritas rendah.

Hal yang mengagumkan adalah bahwa saat anda mulai melakukan aktivitas yang bernilai lebih tinggi, semua stress anda akan menghilang. Anda mulai merasakan aliran energi dan antusias yang terus menerus.

Saat anda bekerja ke arah penyelesaian dari sesuatu yang sangat penting, maka anda akan merasakan peningkatan nilai diri dan kepuasan batin. Anda akan mengalami sebuah sensasi dari pengendalian diri. Anda akan merasa tenang, yakin, dan mampu.

Berikut ini 6 ide yang bisa anda gunakan, setiap hari, untuk membantu mengatur prioritas dan mempertahankan kinerja:

1. Sediakan waktu untuk menjadi jelas mengenai target dan tujuan anda, sehingga prioritas yang anda tetapkan akan menggerakkan anda ke arah sesuatu yang bernilai bagi anda.

Ingat bahwa banyak orang yang telah bersusah payah meniti tangga kesuksesan, tapi akhirnya kecewa setelah mengetahui bahwa ternyata tangga itu bersandar pada gedung yang salah.

2. Kembangkan perspektif jangka panjang dan kerjakan hal-hal yang berdampak paling positif bagi masa depan anda. Pertahankan keseimbangan dalam hidup dengan cara mengatur prioritas dari target di bidang kesehatan, hubungan dan finansial.

3. Berkomitmenlah untuk meningkatkan aspek-aspek terpenting bagi anda. Jika anda bekerja dibidang penjualan, pelajari cara menjadi penjual yang ahli. Jika anda adalah orang tua, pelajari cara menjadi ibu atau ayah yang bijak. Kekuatan itu selalu berada disisi orang yang berpengetahuan praktis terbaik.

4. Pastikan untuk menyediakan waktu agar bisa mengerjakan dengan benar sejak awal. Semakin sedikit kesalahan yang anda buat, semakin sedikit waktu yang akan terbuang untuk mengulanginya lagi dari awal.

5. Ingat bahwa yang diperhitungkan itu bukanlah waktu yang anda berikan secara keseluruhan, melainkan waktu yang anda habiskan untuk mengerjakan tugas-tugas yang paling penting. Anda akan selalu dibayar menurut hasil yang anda berikan, bukan cuma jumlah jam yang anda habiskan untuk bekerja.

6. Pahami bahwa faktor yang paling penting dalam mengatur prioritas itu adalah kemampuan anda untuk membuat pilihan yang bijak. Anda selalu bebas memilih aktivitas yang akan dilakukan, tapi ingat, begitu sudah memilih, anda harus mau menerima dampaknya.

Tekadkan mulai saat ini, untuk mengatur prioritas disemua bidang kehidupan anda, dan selalu pilihlah aktivitas yang akan meningkatkan kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan anda untuk jangka panjang.

Jangka panjang akan segera tiba, dan semua pengorbanan yang anda berikan hari ini, akan dihadiahi dengan masa depan yang lebih cerah, yang terbentang dihadapan.