Hargai Tubuh Anda

Pernahkah anda memperhatikan apa yang anda lihat saat bercermin?

Apakah anda memandang penampilan diri secara keseluruhan, lalu menunjukkan raut wajah yang ramah dan senang, ataukah anda hanya memperhatikan kekurangan yang ada pada tubuh anda?

Satu pendekatan akan mengarah pada rasa puas, sedangkan yang satunya lagi akan menghasilkan perasaan tidak puas.

Tubuh itu adalah eksternal. Nilai inti diri kita itu tidak berhubungan dengan berat badan, penampilan, atau kondisi kesehatan kita (meski budaya kita mungkin mengarahkan kita untuk mempercayai sebaliknya.)

Tapi cara kita memandang penampilan fisik biasanya akan sesuai dengan cara kita memandang inti diri kita. Jika kita menolak tubuh kita secara keseluruhan karena hal-hal tertentu yang kita aggap sebagai kelemahan, berarti kita juga sepertinya akan mengutuk inti diri kita atas kelemahan ini.

Jika tubuh kita telah diperlakukan dengan cara yang salah, diejek, atau direndahkan oleh orang lain, maka kita mungkin jadi belajar untuk melakukan hal yang sama pada diri sendiri. Rasa malu ini mungkin akan menyebar ke inti diri.

Tapi kita bisa belajar untuk lebih menghargai dan merasa puas dengan tubuh kita sendiri. Sehingga nantinya, ini akan membantu kita untuk bisa bersikap lebih menerima inti diri kita.

Media bisa mengarahkan kita untuk percaya bahwa kebahagiaan itu tidak mungkin jika seseorang tidak memiliki tubuh yang sempurna. Tapi, ada banyak kisah yang luar biasa mengenai orang-orang yang telah membuktikan bahwa kepercayaan seperti itu adalah keliru.

Contohnya Kevin Miller, seorang guru musik yang memiliki berat 600 pounds. Dengan bantuan istrinya tercinta, Miller akhirnya bisa belajar mengenai identitas dirinya yang berada di dalam. Dia belajar untuk menerima dirinya, sambil mencoba untuk mengatur berat badannya, setiap hari.

Sebagai hasilnya, para siswanya belajar untuk melihat lebih ke dalam dirinya, bukan sekedar penampilan luarnya.

Begitu juga saat Christopher Reeve, pemeran Superman menjadi lumpuh, istrinya mengatakan bahwa dia bisa memahami jika Reeve ingin mengakhiri hidupnya, tapi dia tetap mencintainya dan berharap bahwa Reeve akan lebih memilih untuk hidup.

Anaknya, yang memahami perbedaan antara inti diri dan eksternal, mengatakan bahwa ayahnya memang tidak bisa lagi berlari, tapi dia masih bisa tersenyum.

Jadi, nilai inti diri yang tidak bisa diukur itu tetap utuh, meski tubuh tidak sempurna. Sama seperti kita bisa belajar untuk menerima nilai inti diri kita sebagai sesuatu yang berbeda dari eksternal, kita juga bisa belajar untuk menghargai tubuh kita, meski kita punya kekurangan. Mari kita lihat bagaimana kita bisa melakukan ini.

Renungkan Tentang Keajaiban Tubuh

Adalah hal yang mudah untuk merenungkan keajaiban dari sebuah puncak gunung, ladang, persawahan, pencakar langit, laut saat matahari terbenam, rimba belantara, perbukitan, sekuntum bunga atau sepotong buah.

Jadi, mari kita juga menyediakan waktu untuk mengagumi kejaiban tubuh kita.

Setiap cell dari tubuh kita itu mengandung rancangan genetik yang bisa memproduksi semua cell lain di dalam tubuh kita. Kode genetik ini mengandung milyaran langkah DNA, yang jika dijejerkan, panjangnya bisa mencapai lima kaki.

Tapi ternyata, tubuh kita bisa memampatkan kode ini ke dalam satu cell nucleus yang cuma berukuran 1/2500 inci. Dari satu rancangan ini, cell-cell dibagi dan dispesialisasi, misalnya ada cell-cell yang menjadi cell-cell jantung, sementara cell-cell lain menjadi cell-cell untuk mata, urat syaraf, tulang dan lain-lain.

Dari trilyunan cell yang ada di dalam tubuh, jutaan diantaranya akan terus diganti dengan cell-cell baru, setiap detik, yang jika dijejerkan, panjangnya akan mencapai lebih dari satu juta mil.

Pembuluh darah yang ada di dalam tubuh, panjangnya akan mencapai 75.000 mil jika direntangkan. Jantung, terdiri dari dua otot pemompa, yang satu cukup kuat untuk memompa darah agar bisa menyusuri pembuluh yang ribuan mil panjangnya.

Sedang yang yang satunya lagi cukup lembut untuk menggerakkan darah agar bisa melewati paru-paru tanpa meledakkan kantung udara yang berada disana. Jantung, yang beratnya tidak lebih dari 11 ons ini terus berdetak tanpa henti, memompa darah yang jumlahnya cukup banyak untuk mengisi beberapa kantung darah.

206 tulang yang menopang tubuh itu lebih kuat, ons demi ons, dibanding baja atau betong bertulang. Ilmu pengetahuan belum mampu untuk meniru ketangguhan dan flesibilitas dari tulang sendi, misalnya ibu jari, yang membutuhkan ribuan pesan dari otak untuk mengatur pergerakannya yang kompleks.

Sirkuit syarat mata, telinga dan hidung yang rumit itu membuat kita bisa membedakan ribuan warna, suara dan bau, sementara telinga dan otak bekerja sama untuk mendeteksi ketidak seimbangan postur terkecil sekalipun.

Di dalam kulit, sebuah area yang seukuran kuku jari, terdapat ratusan ujung syaraf yang mampu mendeteksi sentuhan, temperatur dan rasa sakit; mengatur kelenjar keringat untuk mendinginkan tubuh; dan melanocytes yang tak terhitung banyaknya untuk melindungi kita dari sinar matahari.

Kulit bisa mendeteksi dan membedakan antara sensasi pelukan, pijitan atau tiupan angin, sehingga meningkatkan kemampuan kita untuk mendapatkan kenikmatan.

Sistem kekebalan tubuh itu jauh lebih kompleks dibanding pasukan tercanggih manapun. Kulit akan mencegah berbagai benda asing untuk masuk ke dalam tubuh. Lubang hidung, saluran pernapasan dan paru-paru, bekerja sama untuk menyaring, melembabkan dan mengatur suhu dari udara yang masuk.

Lysozyme di dalam hidung dan enzim di dalam perut, akan menghancurkan microba yang masuk, sementara milyaran cell darah putih bekerja sama untuk menetralisir microba yang masuk ke dalam tubuh.

Dan cell-cell darah putih itu mampu mengingat ciri-ciri dari mikroba yang dilawannya, sehingga mereka bisa bekerja lebih efisien untuk menghancurkannya dimasa-masa yang akan datang.

Sistem immune itu diatur oleh otak, melalui kerjasama antara jaringan syaraf dan hormon, yang mengjijinkan berbagai perasaan misalnya cinta dan harapan untuk memperkuat sistem immmune.

Otak, yang beratnya hanya sekitar 3 ons, mengandung satu milyar cell syaraf dan jauh lebih canggih dibanding komputer manapun. Secara terus menerus, otak memonitor tubuh lalu memicu penyesuaian temperatur, kadar gula dalam darah, keseimbangan cairan dan tekanan darah.

Selain membuat kita bisa berpikir logis, otak juga mengijinkan kita untuk mengenali keunikan wajah, memahami ekspresi halus dari wajah dan vocal, memobilisasi tubuh untuk berperang atau menghindar saat kita merasa terancam, mengingat pelajaran-pelajaran penting dan menetapkan target.

Terakhir, tubuh kita itu mampu untuk mengubah makanan yang dicerna agar menjadi energi yang kita butuhkan, dan punya kemampuan luar biasa untuk memperbaiki dirinya sendiri.

Latihan: Aktivitas Simpel untuk Menghargai Tubuh

Sesering mungkin, berdirilah sejenak di depan cermin atau memandang langsung ke tubuh anda. Dari pada memperhatikan apa yang salah (misalnya noda atau keriput dibagian tertentu), lebih baik perhatikan apa yang benar, apa yang berfungsi secara normal.

Beri perhatian pada rambut anda, kulit anda yang bersih, kemampuan anda untuk berdiri dan bergerak, atau warna mata anda. Anda mungkin ingin memikirkan berbagai keajaiban yang digambarkan diatas.

Jika anda merasa bingung untuk memulai dari mana, gerakkan saja jari anda lalu perhatikan kerumitannya yang luar biasa dan gerakannya yang begitu bervariasi. Lalu, kembangkan kesadaran anda pada bagian tubuh lain, luar dan dalam.

Latihan: Meditasi untuk Menghargai Tubuh

Meditasi ini, yang dikembangkan oleh Jack Canfield ditahun 1985, sangat efektif untuk menggali rasa syukur terhadap tubuh. Meditasi ini dilakukan sekali sehari selama sekitar 30 menit dan terutama sangat efektif jka dilakukan secara teratur.

Duduk atau berbaringlah di suatu tempat dimana anda tidak akan diganggu. Baca tulisan di bawah ini dengan perlahan, atau mintalah orang lain membacakannya untuk anda, atau anda bisa juga merekamnya.

Selama datang. Cari posisi yang nyaman, entah duduk dikursi atau berbaring dilantai atau ditempat tidur. Sediakan waktu beberapa saat untuk merasa nyaman. Dan menjadi sadarlah mengenai tubuh anda saat ini...

Anda mungkin ingin meregangkan berbagai bagian dari tubuh anda... tangan anda, kaki anda, leher anda, atau punggung anda... tingkatkan kesadaran anda mengenai tubuh anda.

Dan sekarang mulailah menarik napas dalam-dalam, panjang dan perlahan... tarik napas melalui hidung lalu buang melalui mulut, jika anda bisa melakukannya. Lalu lanjutkan ritme bernapas secara perlahan...

Sekarang, mari kita sediakan waktu beberapa saat untuk fokus pada, dan menghargai tubuh anda. Rasakan udara yang keluar masuk dari paru-paru anda, memberikan anda energi kehidupan.

Dan sadari bahwa paru-paru anda sedang bernapas, meski saat anda sedang tidak menyadarinya... dia terus bernapas, sepanjang hari, sepanjang malam, bahkan saat anda tertidur...

menyerap oksigen, bernapas dalam udara yang murni dan segar, bernapas untuk mengeluarkan zat-zat yang berbahaya, membersihkan dan mengembalikan kesegaran pada seluruh bagian tubuh, mengalirkan udara yang kaluar masuk secara konstant... sama seperti laut, seperti gelombang yang naik turun.

Dan sekarang, kirimkan dan tebarkan sebuah cahaya putih yang cantik dan rasa cinta pada paru-paru anda, dan sadari bahwa semenjak anda menarik napas pertama, paru-paru anda selalu ada disana untuk anda.

Apapun yang kita lakukan, dia terus bernapas keluar masuk, sepanjang hari. Dan sekarang sadari diaphragma anda, otot-otot yang berada di bawah paru-paru yang naik turun secara terus menerus agar paru-paru anda bisa bernapas... lalu kirimkan cahaya dan cinta pada diaphragma anda.